Lensa Terkini

Keluarga Wanita Emas Minta Maaf ke Ketua KPU Soal Tuduhan Pelecehan

Keluarga dari Ketua Partai Republik Satu, Hasnaeni Moein alias Wanita Emas, secara resmi meminta maaf kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari, atas laporan dugaan pelecehan seksual.

Permohonan maaf tersebut disampaikan langsung dalam pertemuan keluarga Hasnaeni dengan Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (18/1).

“Saya ke sini sebenarnya cuma mau mewakili keluarga, mau silahturahmi untuk minta maaf ke Pak Hasyim, KPU, dan keluarganya atas perilaku ibu saya,” kata Alice Maryam Mahmud (17), anak Hasnaeni di Kantor KPU RI, Jakarta, dikutip Kamis (19/1).

Alice mengatakan, ibunya saat ini masih dalam kondisi mental yang tidak stabil. Menurutnya, sang ibu sedang mengalami depresi.

Ia pun menduga, Hasnaeni tengah dimanipulasi oleh suami sirinya, Ihsan Prima Negara. Alice meyakini ibunya tak pernah berniat menjatuhkan Hasyim ataupun KPU.

“Saya hanya ingin semua orang tahu bahwa banyak tindakan itu semacam bentuk manipulasi dari Ihsan yang mengklaim dirinya sebagai suaminya, tetapi tidak ada pernyataan resmi yang menyebut dia adalah suaminya. Dia hanya mengklaim dia adalah suaminya,” ujar anak Hasnaeni.

Dugaan Alice semakin kuat dengan kondisi Hasnaeni yang tak bisa dikunjungi, karena dalam tahanan. Ia mempertanyakan bagaimana Ihsan melapor ke kepolisian atas nama Hasnaeni tanpa surat kuasa.

Sementara itu, Ihsan membantah pernyataan Alice. Ia berkata laporan dugaan pelecehan seksual dilayangkan atas permintaan dari Hasnaeni.

“Enggak adalah (intimidasi Ihsan ke Hasnaeni). Kita kan bekerja. Saya kan penasihat hukum. Jadi, kita bekerja berdasarkan prosedur hukum surat kuasa dan semuanya ada kok,” ucap Ihsan di lain keterangan.

Dikabarkan sebelumnya, Hasnaeni sempat melaporkan Hasyim ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas dugaan pelecehan melalui Farhat Abbas selaku Kuasa Hukum.

Namun selang beberapa waktu laporan tersebut dicabut. (SC/L44)

Share

38 thoughts on “Keluarga Wanita Emas Minta Maaf ke Ketua KPU Soal Tuduhan Pelecehan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *