Lensa Jogja

Jogja Fashion Parade 2021, Bangkitkan Industri Kreatif dan UMKM

Adanya pandemi Covid-19 membawa dampak signifikan bagi turunya perekonomian dalam bidang industri kreatif dan UMKM di Kabupaten Sleman. Salah satu industri kreatif yang turut terdampak adalah dunia fashion, Sabtu (23/10).

Untuk kembali menghidupkan dunia fashion serta mendukung bangkitnya industri kreatif dan UMKM, Sleman City Hall bersama dengan Asmat Pro Yogyakarta menggelar Jogja Fashion Parade 2021. Acara ini tentunya menggandeng sejumlah UMKM dan industri kreatif. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memperkuat branding, serta menjadi ajang promosi dan presentasi bagi produk UMKM tersebut.

“Karena memang di Show kali ini kita ingin mengangkat semua UMKM yang kita tau ya. UMKM yang berada dibawah naungan kita. Dan juga tentunya temen-temen dari industri kreatif supaya bisa bersama-sama bangkit setelah keterpurukan pandemi Covid-19 ini,” ujar Nyudi Dwijo Susilo, Direktur Asmat Pro.

Sementara itu, Jogja Fashion Parade ini digelar selama tiga hari, yang berlangsung mulai 22 Oktober-24 Oktober. Acara ini menampilkan karya-karya dari 80 desainer. Diantaranya, karya dari desainer Tari Made, Sugeng Waskito, Linda Susanti, serta Indah Darry.

Fashion Show ini juga turut mengangkat produk dari UMKM dan IKM Fashion di Kabupaten Sleman, binaan Disperindag, dan Dekranasda Kabupaten Sleman, serta dimentori langsung oleh Asmat Pro Group. Jogja Fashion parade kali ini mengusung tema Renascent, kebangkitan UMKM dan industri kreatif.

Philip Iswardono, Director Jogja Fashion Parade, menyampaikan kata “Renascent” berasal dari Bahasa Perancis yang mengandung arti era kebangkitan Bangsa Eropa setelah masa keterpurukan.

“Nah, Renascent ini membawa pembaharuan baru. Kalau dikaitkan dengan era sekarang tahun 2020/2021 ini pastinya kita akan mengaitkan adanya keterpurukan akibat pendemi Covid-19. Nah, untuk konsep sendiri pastinya saya selalu memberikan nafas baru untuk sebuah pertunjukan yang tidak semata – mata suatu pertunjukan yang enak ditonton. Tetapi juga Show ini harus kita kemas secara baik, baru, dan jangan monoton. Hal-hal yang ‘oh ini lagi ini lagi’. Jadi, kita harus menyuguhkan sesuatu yang baru,” ungkapnya.

Sleman City Hall selaku penyedia tempat, berkomitmen akan selalu menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Seluruh masa yang terlibat baik penonton, model, maupun desainer wajib sudah melakukan vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama.

“Tentunya, dengan diturunkannya level PPKM ke level 2, kita juga nggak yang langsung gegabah ya katakanlah. Kita tetap memperketat protokol kesehatan, mau masuk mall kita wajib scan peduli lindungi juga. Itu mungkin salah satu tambahan protokol baru setelah new normal. Sekarang Protokol wajib scan peduli lindungi. Itu juga semua model, desainer sudah vaksin dosis pertama. Itu juga salah satu syarat terselenggaranya,” kata Kristin Amelia, Event and Promotion Sleman City Hall.

Jogja Fashion Parade digelar di Atrium Shinta pada lantai Ground Floor, Sleman City Hall. Selain fashion show, pada even ini juga terdapat Program Bela – Beli yang merupakan sebuah program membela pelaku UMKM dan desainer fashion dengan membeli hasil karya mereka secara langsung. (UW/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *