Lensa Jogja

SMP N 3 Kalasan Jalani Swab Sampling Dari Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman menggelar swab sampling bagi warga sekolah, Sabtu (23/10). Sekolah yang menjalani tes swab tersebut merupakan sekolah yang berada di daerah berzona merah. Salah satunya adalah SMP Negeri 3 kalasan.

SMP Negeri 3 Kalasan menjalani tes swab antigen yang diikuti sebanyak 190 siswa kelas tujuh. Selain itu, tenaga pendidik dan warga sekolah lainnya juga turut ikut melaksanakan tes swab antigen.

Dini Threes Harjanti, Kepala Puskesmas Kalasan menyampaikan, kegiatan swab sampling ini merupakan sebuah bentuk kegiatan sinergi antara Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Tujuan dari kegiatan tes swab ini adalah untuk memastikan pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas tetap aman.

“Jadi melakukan skreening pada pembatasan pembelajaran tatap muka pada daerah yang masih zona merah. Walaupun kami sampaikan memang untuk wilayah kapanewon Kalasan ini jumlah kasus konfirmnya sudah turun. Tapi karena PTM sudah mulai diberlakukan, jadi dari Dinas Pendidikan dan Olahraga akan melakukan skrining swab antigen juga untuk siswa dan guru di beberapa sekolah.” Ujar Dini.

Selain siswa, tak ketinggalan guru dan warga sekolah. Dengan total berjumlah peserta sekitar 30 orang turut ikut melakukan skrining tes swab antigen. Muh Tarom, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Kalasan berharap, kegiatan pendidikan di Kabupaten Sleman dapat kembali normal.

“Insyaallah kedepan dengan adanya swab antigen ini pendidikan di SMP N 3 Kalasan khususnya dan pendidikan di Kabupaten Sleman secara umum bisa terlaksana dengan baik dan bisa berkelanjutan. Harapan kita semuanya bisa masuk semua, tidak hanya paron-paron atau fifty-fifty, kedepannya bisa tatap muka seperti biasa.” Katanya.

Panewu Kalasan menyambut baik adanya kegiatan swab sampling kepada sekolah-sekolah, khususnya bagi sekolah yang berada di zona merah. Siti Anggraeni Susilo Prapti, yang merupakan Panewu Kalasan menghimbau jika dari hasil tes swab terdapat hasil positif, maka akan ada tindak lanjut dari pemerintah setempat.

Yakni dengan membawa pasien positif Covid tersebut ke tempat isolasi terpusat, agar langsung dapat menjalani isolasi mandiri. Kemudian akan dilakukan tracing kepada kontak erat dari pasien tersebut.

“Terkait adanya swab sampling ini saya mengapresiasi karena anak-anak harus tatap muka dengan bapak ibu guru, sehingga kita pastikan anak-anak bisa negatif, tapi kalau positif ada tindak lanjut lebih lanjut terkait penanganan. Kalau nanti misalnya ada yang positif, penanganannya nanti langsung ditangani oleh dokter, disini juga ada puskesmas ada dokter, sehingga bisa terkontrol anak-anak tidak boleh kemana-mana nanti seperti apa penanganan dari puskesmas.” Kata Anggraeni.

Selain di SMP Negeri 3 Kalasan, pelaksanaan sampling swab antigen ini juga dilakukan di berbagai sekolah di Kabupaten Sleman. SMP Negeri 2 Pakem, SD Negeri kaliurang, SD Samirono, SD Negeri 5 Depok serta SD Muhammadiyah Bayen. Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman menyatakan, jika terdapat siswa yang positif, maka sekolah akan ditutup sementara untuk dilakukan sterilisasi. Sekolah akan ditutup paling tidak selama tiga hari. (UW/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *