HeadlineLensa Manca

Hasil Misi Jokowi ke Korsel: Dukungan Pembangunan IKN Hingga Rp100,69 Triliun

Korea Selatan menjadi tujuan negara terakhir misi lawatan Presiden Jokowi ke tiga negara Asia Timur. Presiden Jokowi dan Ibu Iriana serta rombongan tiba di Korsel pada, Rabu (27/7) malam.

Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, pada Kamis sore, (28/7).

Melansir dari konferensi pres, pada Jum’at (29/7), dalam kesempatan tersebut, kedua Presiden membahas beberapa isu global, yakni dari ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, krisis pangan dan energi akibat konflik di Ukraina, hingga krisis kemanusiaan di Myanmar.

“Kedua negara sepakat untuk memperdalam kerja sama terkait isu global terkini,” ujar Presiden Yoon Seok-yeol, dalam konferensi pers bersama Presiden Jokowi usai pertemuan bilateral.

Menurut Presiden Yoon, Indonesia dan Korea Selatan memiliki pandangan yang sama, terkait ancaman nuklir dan rudal dari Korea Utara yang mengkhawatirkan. Keduanya pun sepakat, untuk berupaya bersama menyatukan masyarakat internasional menghadapi ancaman ini.

Presiden Joko Widodo juga menyebut, jika Korea Selatan sepakat untuk mendukung pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Termasuk pada pembangunan smart city, dengan total nilai investasi mencapai 6,37 miliar dolar AS.

“Kita juga telah memulai kerja sama dalam pengembangan IKN Nusantara, antara lain kerja sama dalam pembangunan penyediaan sistem air minum dan capacity building dalam pembangunan smart city,” kata Presiden Jokowi.

Jokowi menjelaskan, bahwa dukungan Korea Selatan dalam pembangunan di IKN, juga dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman kerja sama investasi antara PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) bersama Kementerian Investasi dengan Posco Korea.

Dalam pembanguna IKN tersebut, untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan, Pemerintah Korsel juga akan membantu pembangunan terowongan bawah laut atau immerse tunnel, yang sesuai dengan konsep forest city.

Sama dengan saat di Jepang kemarin, Presiden Jokowi juga menghadiri pertemuan dengan CEO dan pimpinan perusahaan besar Korea Selatan (Korsel). Dalam pertemuan tersebut, ada 10 pimpinan perusahaan asal Korea Selatan yang memiliki minat investasi baru, maupun berencana melakukan perluasan investasinya di Indonesia sebesar USD6,72 miliar atau setara dengan Rp100,69 triliun.

Presiden Jokowi pun menyampaikan apresiasi kepada para pimpinan perusahaan Korea Selatan, yang hadir dengan investasi yang telah dilakukan di Indonesia, yang dinilai menunjukkan peningkatan. Jokowi juga meminta agar jika terjadi permasalahan di lapangan, perusahaan dapat menghubungi langsung Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menyebut bahwa selain memfasilitasi dan mengawal investasi yang masuk ke Indonesia, Kementerian Investasi/BKPM juga akan memastikan bahwa investasi tersebut dapat memberikan manfaat bagi pengusaha nasional dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal melalui kolaborasi yang dilakukan.
 
Ia menambahkan, pemerintah serius dalam menarik investasi berkualitas ke Indonesia. Hal tersebut, diwujudkan melalui penyederhanaan kebijakan di bidang investasi melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, khususnya terkait penerbitan perizinan berusaha dan pemberian insentif fiskal melalui sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko.

Dengan begitu, misi Presiden Jokowi melawat ke tiga Negara Asia Timur telah selesai. Presiden beserta rombongannya, telah tiba Tanah Air pada Jum’at (29/7) dini hari. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *