Selandia Baru Buka Kembali Perbatasan Negaranya, Setelah 2 Tahun
Pemerintah Selandia Baru mengumumkan, bahwa akan kembali membuka perbatasan negaranya untuk turis asing. Hal ini dilakukan, setelah lebih dari 2 tahun negara tersebut menutup perbatasan negaranya, guna meminimalisir kasus Covid-19, Rabu (16/3).
Proses pembukaan perbatasan negara ini, terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama dimulai pada tanggal 12 april, untuk turis yang berasal dari Australia tanpa perlu dikarantina atau diisolasi. Tahap kedua dimulai pada tanggal 1 mei, yang ditujukan untuk turis Internasional yang berasal dari daftar Negara bebas visa, dengan syarat telah melakukan vaksinasi penuh dan menunjukan hasil tes Covid negatif.
Untuk Turis yang berasal dari negara bebas visa seperti, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Korea Selatan, Jerman dan Singapore, memiliki syarat yang sama dengan negara yang berasal dari daftar bebas visa.
Dilansir dari CNN International, Kamis (17/3) Perdana Menteri Jacinda Arden awalnya merencanakan untuk membuka perbatasan negara ini pada bulan Juli 2022 nanti, namun langkah ini dilakukan oleh pemerintah Selandia Baru sebagai upaya pengakselerasian pemulihan ekonomi Negara tersebut.
“Kami sekarang telah menerima panduan bahwa aman untuk secara signifikan memajukan tahap selanjutnya dari pekerjaan pembukaan kembali perbatasan, membawa kembali tursi kami,” ungkap Jacinda Arden
Sebelum pandemi Covid-19, Selandia Baru mendapatkan pedapatan sekitar 11.5 miliar dolar, dari intenasional turis. Industri ini juga mempekerjakan sekitar 8% karyawan dari keseluruhan tenaga kerja nasional.
Bagi wisatawan yang berminat untuk mengunjungi Selandia Baru di pembukaan kembalinya ini, akan dimanjakan dengan berbagai pilihan. Hal ini disebabkan sejak munculnya pandemi, Selandia Baru telah meluncurkan “maskapai kilang anggur” pertama di dunia sebagai promosi untuk menggenjot pariwisata ke Kepulauan Chatham. Hal ini mendorong para wisatawan untuk menikmati jenis pariwisata yang berbeda dari yang sebelumnya.
Untuk diketahui, Selandia Baru sendiri telah tecatat memiliki tingkat vaksinasi hingga 95% pada populasi yang memenuhi syarat. Tercatat total 418.861 kasus infeksi dan 125 kematian akibat pandemi Covid-19 ini dimulai. (AB/L44)