Fakta Tentang Istana Siak Sri Indrapura

Istana Siak adalah sebuah bangunan bersejarah yang berada di Jalan Sultan Syarif Kasim, Kp. Dalam, Siak, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Memiliki nama lain Istana Asserayah Hasyimah atau Istana Matahari Timur, istana ini dibangun pada tahun 1889 pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim.

Merupakan kerajaan bahari, kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi dan terdiri dari empat istana yaitu Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas 1.000 meter persegi.

Beberapa fakta tentang Istana Siak meliputi:

Dibangun oleh Sultan Siak: Istana Siak adalah bekas kediaman Sultan Siak Sri Indrapura, salah satu kerajaan Melayu yang penting pada abad ke-18 hingga awal abad ke-20.

Arsitektur Melayu Klasik: Istana ini merupakan contoh arsitektur Melayu klasik dengan sedikit pengaruh dari Arab dan Eropa. Unsur-unsur seni dan budaya Melayu tetap terlihat dominan, seperti ukiran kayu dan pagar khas Melayu.

Fungsi sebagai Museum: Sultan terakhir Siak, Tengku Sulung Syarif Kasim menyatakan bergabung dengan negara Indonesia saat merdeka. Saat ini, Istana Siak berfungsi sebagai museum yang menampilkan koleksi sejarah, dan artefak budaya Melayu yang berharga.

Pintu Gerbang Berlapis Emas: Salah satu ciri khasnya adalah pintu gerbang yang dihiasi dengan lapisan emas, menggambarkan kemegahan zaman Sultan Siak.

Lokasi Strategis: Istana Siak terletak di tengah Pekanbaru, sehingga mudah diakses oleh pengunjung yang ingin mempelajari sejarah dan budaya daerah ini.

Status Warisan Nasional: Istana Siak diakui sebagai Situs Warisan Nasional oleh Pemerintah Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu situs bersejarah yang dilindungi.

Istana Siak adalah salah satu contoh penting dari sejarah dan budaya Melayu di Indonesia dan merupakan tempat yang menarik untuk mengenal lebih dalam sejarah kerajaan Siak Sri Indrapura.

Penulis: Mela Anjelia Putri

Editor/redaktur: Rizky / Wara