Lensa Manca

Facebook Akan Hilangkan Mitos Tentang Perubahan Iklim, Ke Peran Sebagai ‘Penengah Kebenaran’

Pada hari Jumat lalu, Facebook mengumumkan bahwa mereka sekarang akan menghilangkan prasangka mitos umum tentang perubahan iklim, lebih lanjut condong ke peran “penengah kebenaran” yang pernah ditolak perusahaan raksasa ini sebelumnya.

Raksasa media sosial itu mengatakan sedang menambahkan bagian pusat informasi perubahan iklimnya yang akan menampilkan fakta dengan informasi akurat tentang kesalahpahaman dan kebohongan. Ini termasuk fakta bahwa populasi beruang kutub menurun karena pemanasan global, serta fakta bahwa terlalu banyak karbon dioksida di atmosfer membahayakan kehidupan tumbuhan.

Perusahaan tersebut mengatakan berencana untuk mengandalkan para ahli dari Universitas George Mason, Program Yale tentang Komunikasi Perubahan Iklim, dan Universitas Cambridge untuk mengidentifikasi dan menghilangkan prasangka mitos perubahan iklim.

Facebook telah memperkenalkan pusat informasi ini dan mengandalkannya sebagai bagian penting dari taktiknya untuk memerangi masalah misinformasi yang meluas pada layanannya. Ini perubahan yang mencolok dari pernyataan CEO Mark Zuckerberg Mei lalu, dimana dia menyatakan bahwa Facebook dan seluruh media sosial harus memberikan akses kebebasan bicara dan tidak menjadi pemberi kebenaran.

Contoh sebelumnya termasuk pusat informasi Covid-19 yang diperkenalkan pada Maret dan pusat informasi pemungutan suara yang diperkenalkan pada Agustus.

Facebook memperkenalkan pusat informasi perubahan iklimnya pada bulan September, tak lama setelah perusahaan tersebut menghapus laporan dengan klaim yang keliru bahwa kebakaran hutan Oregon telah dimulai oleh anggota antifa. Laporan itu menjadi viral di jejaring sosial.

Dalam pengumumannya hari Jumat, Facebook mengatakan akan mulai menambahkan label informasi ke posting tentang perubahan iklim yang mengarahkan orang ke pusat informasi perubahan iklimnya.

Selain itu, perusahaan mengatakan akan memperluas hub ini ke pengguna di Belgia, Brasil, Kanada, India, Indonesia, Irlandia, Meksiko, Belanda, Nigeria, Spanyol, Afrika Selatan, dan Taiwan. Fitur tersebut telah tersedia di AS, Inggris, Prancis, dan Jerman.

Pengguna di negara lain akan diarahkan oleh Facebook ke Program Lingkungan PBB ketika mereka mencari istilah terkait iklim di layanan tersebut.

https://www.cnbc.com/2021/02/18/facebook-will-debunk-myths-about-climate-change.html

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *