Lensa Jogja

Eksis Berkarya, Godod Pamerkan 70 Karya Lukisan Estetik

Pelukis Godod Sutejo ternyata masih kuat berkarya, masih tetap melukis setiap hari dan masih menghasilkan lukisan-lukisan nan estetik.

Dalam rangka memperingati usianya yang memasuki 70 tahun, pria kelahiran Wonogiri 12 Januari 1953 itu kembali menggelar pameran lukisan yang ke-17 kalinya, dengan tajuk ‘Nandur Ati’ di Posnya Seni Godod, Suryodinigratan, Yogyakarta.

Puluhan karya yang ia tampilkan memang terkesan tak biasa. Dari kejauhan, sekilas memang terlihat hanya berupa titik-titik warna yang mengisi kanvas, namun jika diperhatikan dari dekat, goresan itu adalah gambaran alam dan kehidupan yang disajikan dalam bentuk kecil.

Seperti itulah ciri khas karya Godod Sutejo. Pelukis yang gemar menggoreskan kuasnya dalam garis alam yang cenderung sepi tapi tentram itu memiliki misi perdamaian diri pribadi, lingkungan dan dunia.

Jadi wajar saja jika dalam setiap karyanya berupa potret alam semesta yang dibungkus dalam kesejukan, keramahan dan keleluasaan jagat raya yang tak terbatas.

Pembukaan pameran berlangsung cukup meriah dan dihadiri ratusan tamu undangan, baik dari kalangan seniman, warga sekitar hingga masyarakat umum.

“Umur saya sudah 70 tahun hari ini dan lukisan yang kita pamerkan sejumlah 70 lukisan. Hari pamerannya pun 70 hari. Sehingga pameran ini  betul-betul saya tandai, supaya ke depan kita bisa berkarya lebih baik lagi,” kata Godod Sutejo.

Di mata kerabat dan kalangan seniman, Godod memang dikenal sebagai sosok seniman yang spiritualis, yang senantiasa kerap memberi nafas bagi lukisannya. Tak heran jika dalam setiap karyanya selalu tertuang pesan-pesan moral dengan kemasan yang estetik.

“Pak Godod selalu mengajak penonton untuk merenung, bahwa manusia itu kecil di hadapan alam raya,” kata Dewobroto salah satu seniman.

Sementara itu, Hajar Pamadi seorang kurator, juga berpendapat bahwa Godod adalah seniman yang berkarya dengan mengangkat konsep makro dan mikro  kosmik.

“Artinya jagat gede (besar) dan jagat cilik (kecil), ini karakter dari lukisan Godod Sutejo. Dia merasa pada dunia yang gede, di dalam konteks jagat cilik-nya, tetapi bisa menguasai jagat gede,” kata Hajar.

Sebagai seorang pelukis profesional, Godod sudah mengarungi proses penciptaan berbagai gaya dan tema. Karyanya pun memuat beragam tema dan obyek, dari yang bernilai filosofis, historis, religius, humanistik, serta spiritual, yang berkutat dengan anasir artistik estetik.

Ketekunannya memainkan kanvas setiap hari membuktikan kesetiaannya menekuni profesi sebagai pelukis yang telah ia jalani sejak remaja.

Mantan Ketua Koperasi Seniman Ancol Jakarta itu memang cukup aktif sebagai organiser seni profesional dan berhasil menyelenggarakan berbagai pameran seni, baik untuk komersial maupun amal di beberapa kota di Indonesia. (JACK/L44) 

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *