Lensa MancaLensa Terkini

Dua Tahun Perang Rusia-Ukraina

Sebanyak 85 persen warga Ukraina percaya akan memenangkan perang Rusia-Ukraina setelah dua tahun perang ini berlangsung. Sementara sisanya, yang tidak yakin, adalah mereka yang tinggal di bagian timur dan selatan dekat dengan garis depan yang kerap menyaksikan dampak peperangan.

Bantuan negara Barat sangat penting untuk kemenangan Ukraina menurut 79 persen warga Ukraina sesuai hasil survei yang dilakukan minggu lalu.

Hanya saja bantuan itu mulai berkurang. Pemerintah Barat diam-diam mendesak Kyiv untuk menandatangani perdamaian dengan Moskow dengan mengakui hilangnya area yang diduduki Rusia yang mencapai seperlima dari luas wilayah Ukraina.

Moskow Mundur Baru Bicara Damai

Tetapi, Presiden Volodymyr Selenskyy dan semua politisi Ukraina berkata lain: Moskow harus mundur dari semua wilayah yang diduduki baru bicara masalah perdamaian.

Alexey Kushch, seorang analis memberitahu Al Jazeera. “Ada pembicaraan tidak resmi tentang membekukan konflik seperti yang terjadi di Korea. Korea Utara dan Selatan setuju mengakhiri pertempuran tapi tidak secara formal berhenti perang. Tetapi, sampai perang berakhir, Ukraina akan secara resmi mengumumkan tujuan maksimumnya untuk menggerakkan rakyat dan sekutu barat.”

Perang Rusia-Ukraina yang genap dua tahun pada 24 Februari kemarin sudah menghabiskan 30 persen dari total pendapatan kotor Ukraina dan menghilangkan 3.5 juta pekerjaan. Lebih dari itu, kehilangan paling besar adalah rakyatnya.

Setidaknya 6.5 juta rakyat Ukraina mengungsi ke luar negeri. Banyak dari para pengungsi itu tidak punya apa-apa lagi kalau kembali.

Akhir minggu lalu, tentara Ukraina mundur dari kota Avdiivka di wilayah Donbas. Propaganda yang dibiayai Kremlin membesar-besarkannya.

“Rejim Kyiv dan para pelindungnya telah melewatkan satu serangan yang mungkin mereka tidak akan pernah pulih,” tulis Kirill Strelnikov Selasa lalu.

Berita itu bersamaan dengan tewasnya pemimpin oposisi yang sedang dipenjara Alexey Navalny dan Presiden Rusia Vladimir Putin berkata.

“Tujuan orang-orang yang bermaksud buruk terhadap kami dengan membatasi, mengisolasi Rusia, jelas-jelas gagal,” katanya pada Rabu.

Sementara pengamat independen menolak penilaian Putin tersebut, mereka mengakui ekonomi Rusia tetap tangguh meski ada sanksi dari Barat. Jumat lalu, Amerika memberlakukan sanksi baru untuk Rusia sebagai dampak tewasnya Navalny di penjara Arctic.

“Sanksi-sanksi itu tidak memengaruhi perekonomian Rusia seperti yang diharapkan. Isolasi terhadap Rusia tidak total,” ujar Temur Umarow dari Carnegie Russia Eurasia Center kepada Al Jazeera.

Penulis: Ara

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca : https://lensa44.com/perang-ukraina-masih-akan-berlanjut/

Share