Lensa Terkini

Dinobatkan Sebagai Maskapai Terburuk, Lion Air Beri Penjelasan

Dua maskapai naungan Lion Air Group, Lion Air dan Wings Air, menempati dua peringkat teratas sebagai maskapai terburuk. Penilaian ini didasarkan pada survei yang dilakukan platform layanan perjalanan, Bounce.

Berdasarkan survei tersebut, Lion Air hanya mendapat nilai 0,72 dari 10. Tak hanya itu, Lion Air mendapat nilai 42,47% dalam aspek ketepatan waktu kedatangan. Selain itu, maskapai ini juga hanya mendapat skor 1 dari 5 dalam aspek makanan dan hiburan.

Sedangkan untuk kenyamanan kursi dan pelayanan oleh staf, hanya mendapat 2 dari 5. Hal ini juga diperparah dengan tingkat pembatalan penerbangan sebesar 24,43%.

Wings Air pun mendapat penilaian yang tidak jauh berbeda. Wings Air mendapat nilai 49,78% dalam aspek ketepatan waktu kedatangan. Untuk makanan dan hiburan, serta kenyamanan kursi dan pelayanan staf, maskapai ini mendapat skor yang sama dengan Lion Air. Tingkat pembatalannya pun menyentuh nilai yang hampir sama buruknya, yaitu di angka 20,63%.

Menanggapi survei yang dilakukan Bounce, Lion Air Group pun memberikan penjelasan.

“Lion Air dan Wings Air terus melaksanakan evaluasi kinerja secara berkala sejalan menjalankan perbaikan secara bertahap agar tetap mempermudah aksesibilitas bagi masyarakat, pebisinis dan wisatawan, memperlancar konektivitas antar daerah serta berkontribusi terhadap percepatan perekonomian,” ucap Danang Mandala Prihantoro selaku Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, dikutip pada Selasa (15/11).

Danang juga menjelaskan, kedua maskapai ini merupakan maskapai dengan biaya rendah (low cost carrier), sehingga tidak menyajikan makan dan minuman secara gratis. Lalu untuk hiburan di dalam pesawat (inflight entertainment), penumpang bisa mengakses melalui aplikasi Tripper yang ada di Google Play Store dan Apps store.

Sementara itu, terkait ketepatan waktu, Danang menyebut bahwa Lion Air dan Wings Air terus berusaha memperbaiki dan mempertahankan tingkat ketepatan waktu, serta mempersiapkan ke level ketepatan waktu operasional terbaik.

“Faktor-faktor yang mempengaruhi penundaan penerbangan, pembatalan, pengalihan dan pemulihan (recovery) seperti cuaca, teknis serta lainnya selalu dilakukan analisis dan evaluasi (pengkajian operasional),” pungkasnya, (TR/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *