Lensa Manca

Buntut Invasi Rusia, News Editor di Rusia Interupsi Siaran Berita Langsung

Seorang pekerja media di Rusia menginterupsi program siaran berita utama di Channel One terkait protes atas invasi Rusia ke Ukraina, Senin (14/3) pada sore hari.

Melansir theguardian.com, Selasa (15/3), perempuan bernama Marina Ovsyannikova, news editor Channel One, membawa banner protes ke dalam siaran berita langsung yang ditulis dalam Bahasa Rusia yang artinya, “Tidak ada perang, hentikan peperangan, jangan percaya dengan propaganda, mereka berbohong padamu”.

Dengan lantang, Marina menyuarakan protesnya dengan pembawa berita yang tetap profesional menyampaikan berita, sampai produser memotong program dan mengalihkannya ke berita olahraga.

Sebelum aksi beraninya itu, ia mengambil video di kediamannya dengan mengatakan, “Tanggung jawab atas agresi ini ada pada satu orang, Vladimir Putin”. Dia juga mengaku malu telah bekerja di dalam propaganda Kremlin.

“Aku malu bahwa aku membiarkan diriku untuk mengatakan kebohongan melalui televisi. Malu, bahwa aku telah membiarkan orang-orang Rusia berubah menjadi zombie.” Kata Marina.

Sejak identitasnya diketahui dan beredar di media sosial, Marina menerima banyak komentar di laman Facebooknya dalam berbagai bahasa dimana orang-orang berterimakasih atas aksinya.

Perempuan berdarah Ukraina-Rusia itu pun akhirnya ditangkap oleh polisi Rusia dengan tuduhan penyebaran berita palsu tentang militer Rusia. Ia pun dikenakan sanksi berupa penjara hingga 15 tahun di kantor polisi Moskow.

Berkat keberananiannya, Volodymyr Zelenskiy, Presiden Ukraina, berterimakasih karena Marina dengan berani mengatakan kebenaran serta melawan disinformasi yang kian merebak.

Keberanian Marina Ovsyannikova pun menjadi penanda, bahwa untuk pertama kalinya ada seorang karyawan media Rusia yang berani mencela peperangan negaranya secara terbuka dan terang-terangan.

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *