Lensa Jogja

Adakan KKN Skema Kebencanaan “Recovery Cianjur”, LPM UMY Bekali Peserta KKN

Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muhammdiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan sosialisasi dan pembekalan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Skema Kebencanaan “Recovery Cianjur” yang bertempat di Amphitheater Pascasarjana pada Kamis (29/12).

Sosialisasi dan pembekalan ini dihadiri Sekretaris Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Wakil Ketua Search and Rescue (SAR) Yogyakarta serta mahasiswa/i UMY yang akan melaksanakan KKN di Cianjur.

Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM, menyampaikan dalam sambutannya bahwa Muhammadiyah selalu lekat dengan prinsip menolong yang membutuhkan.

“Muhammadiyah selalu berkaitan dengan prinsip menolong sesama yang membutuhkan. Dalam hal bencana, ada organisasi MDMC yang berhubungan langsung dengan penyaluran bantuan bagi masyarakat terdampak bencana,” ujar Gunawan.

Untuk menindaklanjuti proses pascabencana yang terjadi di Cianjur, LPM UMY menerjunkan 99 mahasiswa/i UMY dalam skema KKN kebencanaan dengan rincian, setiap kelompok terdiri dari 20 orang. Sebelum penerjunan yang akan dilaksanakan pada 19 Januari 2023, LPM UMY memberikan pembekalan materi yang disampaikan oleh Sekretaris MDMC dan Wakil Ketua SAR Yogyakarta.

Dr. Ir. Gatot Supangkat, MP., IPM., ASEAN. Eng selaku Kepala LPM menambahkan bahwa LPM UMY menaruh perhatian lebih kepada bencana gempa di Cianjur.

“Kami mencoba untuk memberikan bantuan pascabencana melalui skema KKN Kebencanaan. Dan setelah melakukan riset, didapati bahwa mahasiswa/i UMY melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sudah berkontribusi untuk pemulihan gempa di Cianjur. Hal ini pula yang memantapkan kami untuk melaksanakan skema KKN kebencanaan di Cianjur,” ungkap Gatot.

Sementara itu, Sekeretaris MDMC, Arif Nur Kholis, menyampaikan mahasiswa/i UMY yang akan diterjunkan di wilayah pascabencana Cianjur harus memegang prinsip utama relawan.

“Mahasiswa/i UMY yang pada Januari 2023 nanti akan menjalani KKN di Cianjur harus memiliki pemikiran seperti para relawan di wilayah pascabencana. Prinsip itu adalah pastikan keamanan diri sendiri, pastikan keamanan lingkungan kerja lalu pastikan keamanan masyarakat yang terdampak bencana. Keamanan diri sendiri adalah hal yang harus diutamakan, mengingat kita datang ke wilayah pascabencana untuk memberikan solusi atau pemecahan suatu masalah, bukan malah menimbulkan permasalahan baru,” ucap Arif.

UMY juga memberikan dana tambahan sebesar satu juta dua ratus ribu rupiah kepada setiap mahasiswa/i yang akan diterjunkan ke Cianjur nanti. Penambahan biaya ini diharapkan akan memperlancar kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa/i UMY di Cianjur dengan bantuan para relawan dari MDMC dan SAR Yogyakarta.(Zachra)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *