Lensa JogjaLensa Terkini

KKN di Wakatobi, Mahasiswa UMY Berdayakan Komunitas Nelayan

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam Tapak Pengabdi Khatulistiwa (Tabik) generasi ketiga mengadakan program pengabdian masyarakat di Desa Mola Nelayan Bakti yang berada di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Hal ini dilandasi oleh Indonesia yang merupakan negara maritim. Mayoritas wilayah nusantara adalah lautan. Potensi lautan yang sangat besar adalah kekayaan bangsa. Nelayan menjadi bagian utama dalam pemanfaatan potensi laut yang berkelanjutan.

“Program kerja yang kami lakukan adalah pembentukan komunitas nelayan, komunitas sadar wisata, peningkatan kapasitas warga tentang pemahaman gender, dan pencegahan stunting kepada masyarakat,” ujar Ikrar Amar Ma’ruf, ketua tim Tabik, saat dihubungi pada Sabtu (26/8).

Mahasiswa program studi Ekonomi UMY ini menambahkan bahwa masyarakat yang didampingi berasal dari Suku Bajo yang mayoritas adalah nelayan, sehingga program pembentukan komunitas nelayan menjadi penting agar komunitas Suku Bajo yang berprofesi sebagai nelayan terberdayakan.

Sebanyak lima belas mahasiswa UMY dari berbagai program studi terlibat dalam program pengabdian masyarakat ini, ditambah satu mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma). Masyarakat dan tokoh masyarakat Wakatobi menyambut baik KKN yang dilakukan oleh mahasiswa UMY.

“Program KKN yang dilakukan oleh mahasiswa UMY sangat memberikan solusi bagi pengembangan masyarakat di Wakatobi dengan program pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada komunitas,” ujar Arusani, rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Muhammadiyah Wakatobi.

Arusani menambahkan bahwa di ITB Muhammadiyah Wakatobi selalu mendukung program pengembangan masyarakat Wakatobi, apalagi yang melibatkan sesama perguruan tinggi Muhammadiyah.

Program KKN ini didukung sepenuhnya oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY.

“Melalui program pengabdian masyarakat ini, mahasiswa membuktikan dirinya sebagai agen perubahan sosial. Mendampingi komunitas Suku Bajo untuk membuat komunitas nelayan, pencegahan stunting, pemahaman gender dan sadar wisata adalah sesuatu yang berkemajuan,” ujar Fajar Junaedi, dosen pembimbing lapangan saat mendampingi di lokasi KKN.

Dosen Ilmu Komunikasi UMY ini menambahkan bahwa KKN di wilayah-wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal merupakan pengalaman akademik yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa.

Penulis: Joko Pramono

Editor/redaktur: Wara

Share

One thought on “KKN di Wakatobi, Mahasiswa UMY Berdayakan Komunitas Nelayan

  • Wow, fantastic weblog format! How lengthy have you ever been running a blog for?

    you made blogging look easy. The total glance of your site
    is magnificent, let alone the content! You can see similar here najlepszy sklep

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *