HeadlineLensa Jogja

Pandemi, Melestarikan Budaya Tak Boleh Berhenti

Di tengah pandemi, nguri-uri  budaya tak boleh berhenti. Semangat inilah yang coba terus dihidupkan oleh Kelurahan Purwokinanti, Pakualaman, Yogyakarta. Bertempat di Kantor Kelurahan Purwokinanti, Minggu (4/4) malam, warga menggelar tradisi budaya Ruwahan Apeman.

Sebelum memasuki ruangan, tamu undangan akan disambut oleh sejumlah muda-mudi berbusana kebaya jawa yang tengah sibuk mencetak adonan kue apem. Bahkan, untuk mengapresiasi kegiatan warga tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyempatkan diri untuk ikut serta memasak kue apem.

Ini merupakan bagian dari semangat warga bahwa meskipun pandemic, budaya masih dilakasanakan dengan tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan. Meskipun pandemi masih merebak, beberapa tradisi budaya masih tetap digelar. Hanya sebagian saja yang tampil di kelurahan, sementara Ketua RT, Ketua RW, dan Ketua Kampung menyaksikan dari rumah melalui streaming. Makna dari apeman sendiri adalah mengingatkan seluruh warga, untuk menyiapkan diri akan datang bulan Ramadhan.

Baik dengan kesiapan rohani, mental, dan fisik agar nantinya dapat menjalankan amal ibadah dengan baik.

Selain tradisi apeman, juga digelar atraksi budaya lainnya. Mulai dari geguritan., macapat, hingga bermain musik tradisional angklung yang dimainkan oleh ibu-ibu.

Kegiatan ini sengaja digelar sebagai upaya mempertahankan semangat tradisi budaya di tengah pandemi Covid-19.(Jkp/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *