Lensa Kuliner

Perpaduan Manis dan Gurih, Inilah Sawut Makanan Tradisional Khas Yogyakarta

Saat ini, tak banyak orang yang mengenal Sawut. Makanan tradisional berupa jajan pasar asli Yogyakarta ini, boleh dibilang sudah semakin langka dan sangat jarang ditemui. Ditambah lagi, tak banyak pula pasar tradisional di kota Yogyakarta yang menjual Sawut.

Sawut sendiri merupakan salah satu makanan hasil inovasi pangan lokal, dengan bahan dasar ketela. Makanan tradisional ini, dinamakan Sawut karena bentuknya yang tak beraturan, atau dalam bahasa Jawa semrawut.

Terbuat dari bahan utama ketela atau singkong, Sawut memang memiliki bentuk atau tekstur yang cenderung tak beraturan. Berupa parutan kasar ketela, dengan taburan parutan kelapa di atasnya. Awalnya, dulu Sawut biasa dibungkus dengan daun pisang seadanya.

Namun kini, seiring perkembangan zaman, Sawut sudah dibuat lebih rapi dengan menggunakan cetakan. Bahkan, warnanyanya pun semakin beragam, mulai dari merah, kuning, hingga hijau. Berbeda dengan dulu, di mana Sawut berwarna merah kecoklatan alami hasil pewarnaan dari gula Jawa.

Cara membuatnya pun sangat mudah. Pertama, singkong dikupas dari kulitnya lalu diparut dengan onkrok, semacam alat parutan yang dirancang khusus untuk singkong.

Selesai diparut, parutan singkong tersebut diberi gula. Setelah itu, supaya menarik, parutan singkong diberi pewarna makanan. Selanjutnya, parutan singkong tersebut dikukus hingga matang dan bertekstur agak kenyal.

Saat disajikan, sawut yang merupakan kuliner khas Yogyakarta ini, ditaburi dengan parutan kelapa untuk memberikan sensasi gurih.

Sawut biasanya dijadikan sebagai teman minum teh saat pagi hari. Saat menyantapnya, sahabat lensa44 akan merasakan perpaduan antara manis dan gurih karena diberi parutan kelapa di atasnya. (YM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *