Lensa Manca

Semakin memburuk, Resesi Ekonomi Global Tak Terhindarkan

Kondisi Ekonomi Global semakin hari semakin memburuk, hal tersebut membuat bank dunia mengaku pesimis bahwa Amerika Serikat (AS) dan ekonomi global, dapat menghindari ancaman resesi.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Ekonom Bank Dunia Carmen Reinhart. Menurutnya hal ini disebabkan lonjakan inflasi, kenaikan suku bunga acuan, dan perlambatan ekonomi di China.

“Saya cukup skeptis. Pada pertengahan 1990-an, di bawah Gubernur The Fed Alan Greenspan, AS dapat melakukan pendaratan lunak (soft landing) untuk ekonomi AS. Tetapi inflasi saat itu 3 persen, bukan 8,5 persen,” ungkapnya dikutip dari Reuters, Kamis (30/6).

Jika melihat sejarah, Krisis keuangan global 2008-2009 sebagian besar mempengaruhi selusin negara maju. China pada saat itu adalah mesin pertumbuhan yang besar. Namun, krisis saat ini jauh lebih luas dan pertumbuhan China tidak lagi dalam dua digit.

Selain itu, Reinhart juga menambahkan, bahwa ancaman resesi ini bukan hanya mengintai Amerika Serikat, namun juga sebagian besar negara-negara di dunia.

“Pertumbuhan ekonomi global bisa-bisa turun menjadi 2,1% pada 2022 dan 1,5% pada 2023 mendatang. Akibatnya, pertumbuhan per kapita mendekati nol, jika risiko pertumbuhan negatif terealisasi,” tambahnya.

Diketahui, Bank Dunia bulan ini memangkas proyeksi pertumbuhan globalnya hampir sepertiga menjadi 2,9% untuk tahun ini. 

Hal tersebut disebabkan oleh beberapa masalah, seperti Perang Rusia di Ukraina dan pandemi Covid-19. (AB/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *