Lensa Manca

Kemlu AS Laporkan 3.750 Hulu Ledak Nuklir Terendah Sejak Tahun 1967

Amerika Serikat mempunyai 3.750 hulu ledak nuklir, terendah sejak tahun 1967. Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Rabu (6/10).

Adapun laporan dari Kemlu AS di mana jumlah nuklir tersebut sudah termasuk yang aktif dan non-aktif, yang terhitung sampai 30 September 2020.

Dilansir dari AFP, jumlah ini berangsur turun 55 nuklir dari tahun 2019, kemudian berkurang 72 nuklir di tahun 2017. Jumlah nuklir yang dilaporkan menjadi yang terendah sejak 1967, ketika AS memiliki hulu ledak nuklir terbanyak dengan total 31.255.

Setelah 4 tahun tak melaporkan jumlah hulu ledak nuklir selama Presiden Donald Trump menjabat, akhirnya AS mengumumkan jumlah hulu nuklir pada Selasa (5/10).

“Meningkatkan transparansi jumlah hulu ledak nuklir ini penting untuk upaya non-proliferasi dan perlucutan senjata,” Ujar Kemlu AS.

Di masa pemerintahan Trump, AS memang menarik diri dari berbagai kesepakatan mengenai senjata. Hal tersebut seperti perjanjian nuklir Iran, Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) dengan Rusia, hingga New Start Treaty yang jatuh tempo pada 5 Februari lalu.

Ketika pemerintahan AS dibawahi oleh Joe Biden, AS secara langsung mengusulkan perpanjangan perjanjian New Start selama lima tahun lamanya. Usulan tersebut juga langsung disepakati oleh Vladimir Putin selaku Presiden Rusia. (IM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *