Lensa Manca

Craig Spencer Jelaskan Jenis Vaksin Covid-19, Pengaruhi Risiko Gejala Omicron

Craig Spencer, seorang dokter asal Kota New York dari UGD Manhattan yang juga berafiliasi dengan Universitas Colombia, menjelaskan tentang gejala-gejala varian Omicron. Menurutnya, berat-ringannya gejala Omicron yang akan dialami tergantung pada jenis vaksin Covid-19, yang diterima oleh penderita gejala.

Melalui utas di akun twitter pribadinya, Craig menjelaskan bahwa orang yang belum menerima vaksin akan mengalami gejala yang lebih parah, dibandingkan orang yang sudah menerima vaksin jenis apapun.

“Seperti yang saya saksikan di UGD, beban terbesar masih ada pada orang yang tidak divaksinasi. Mereka yang belum mendapatkan satu dosis vaksin, mereka paling mungkin membutuhkan oksigen. Mereka yang paling mungkin mengalami komplikasi. Mereka yang paling mungkin diterima. Dan yang paling mungkin untuk tinggal di rumah sakit selama berhari-hari atau lebih lama dengan Covid yang parah,” kata Craig, dikutip pada Senin (3/1).

Kendati demikian, bukan berarti yang sudah menerima vaksin tidak akan mengalami gejala. Gejala yang mereka alami cenderung lebih ringan dan risiko kematian yang rendah. Craig menilai, bukan saja jenis vaksin yang mempengaruhi gejala, tetapi juga jumlah dosis yang diterima.

“Setiap pasien yang saya lihat dengan Covid yang memiliki dosis ‘booster’ ketiga, memiliki gejala ringan. Dengan ringan maksud saya kebanyakan sakit tenggorokan, juga beberapa kelelahan, dan mungkin beberapa nyeri otot. Tidak ada kesulitan bernapas. Tidak ada sesak napas. Semua sedikit tidak nyaman, tapi baik-baik saja,” jelasnya.

Lebih lanjut, untuk yang sudah menerima dua dosis vaksin jenis Pfizer dan Moderna akan mengalami gejala ringan. Mereka juga diimbau untuk menerima vaksin dosis ketiga.

“Lebih lelah. Lebih demam. Lebih banyak batuk. Sedikit lebih menyedihkan secara keseluruhan. Tapi tidak sesak napas. Tidak ada kesulitan bernapas. Sebagian besar baik-baik saja,” terangnya.

Sementara bagi penerima vaksin dosis satu jenis J&J, disebut akan mengalami gejala yang sedikit lebih berat dari Pfizer/Moderna. Mereka bisa mengalami demam selama berhari-hari, serta sesak napas dan batuk.

“Tapi tidak ada yang membutuhkan rawat inap. Tidak ada yang membutuhkan oksigen. Tidak hebat. Tapi tidak mengancam nyawa,” tambahnya.

Untuk itu, Craig mengimbau kepada masyarakat yang baru menerima vaksin J&J dosis satu, agar segera mendapatkan vaksin kedua. Tak hanya itu, imbauan juga menyasar kepasa masyarakat yang sampai saat ini belum menerima vaksin sama sekali, agar segera mendapatkannya juga. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *