Lensa Manca

Perang Narkoba Tewaskan Ribuan Orang, Presiden Filipina Mengaku Bertanggung Jawab

Rodrigo Duterte, Presiden Filipina, mengatakan pada Kamis (21/10) bahwa ia bertanggung jawab penuh atas “perang darah” terhadap narkoba yang telah menewaskan ribuan orang. Namun, hingga saat ini ia menegaskan bahwa tidak akan pernah diadili oleh pengadilan internasional.

“Jika ada orang yang harus dipenjara, maka itu adalah saya,” ujar Duterte dalam pidatonya dalam sebuah acara yang diadakan oleh Satuan Tugas Kontra Pemberontakan Pemerintah.

Mengutip dari Reuters, ia mengatakan bahwa kesalahan ini merupakan tanggung jawabnya secara penuh.

Duterte angkat bicara sehari setelah Kementerian Kehakiman mengumumkan laporan penyelidikan 52 kasus dugaan pembunuhan melanggar undang-undang (unlawfull killing), atau pembunuhan tanpa peradilan (extrajudicial killing) oleh Kepolisian Nasional Filipina.

Mereka menemukan adanya pelanggaran prosedur dalam pelaksanaan kebijakan perang narkoba yang dijalankan oleh pemerintahan Duterte.

Filipina mendapat tekanan dari PBB untuk menyelidiki tuduhan pembunuhan sistematis terhadap tersangka narkoba. Selain itu, Pengadilan Kriminal Internasional baru-baru ini mengumumkan akan menyelidiki kampanye anti narkoba Deuterte.

Lebih dari 6.000 orang telah dibunuh oleh polisi dalam tindakan kekerasan tersebut. Namun, para aktivis mengatakan ribuan pengguna dan pengedar narkoba ditembak mati oleh orang-orang bersenjata misterius. Pihak kepolisian telah membantah jika terlibat dalam kasus tersebut. (DY/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *