Lensa Terkini

Waspada, Kasus Leptospirosis Terdeteksi di Jateng Hingga Sebabkan Kematian

Dengan datangnya musim hujan, patut diwaspadai munculnya kasus penyakit leptospirosis yang menyerang manusia melalui paparan air atau tanah yang telah terkontaminasi urin hewan pembawa bakteri Leptospira. Penyakit infeksi bakteri ini banyak terjadi di daerah beriklim tropis yang memiliki curah hujan tinggi.

Leptospirosis sendiri merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira Interrogans. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui air kencing tikus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus ini berasal dari rumah tidak memenuhi syarat sehingga mendukung berkembang biaknya tikus, sebagai vektor bakteri penyebab penyakit leptospirosis (Okatini dkk, 2007).

Kondisi rumah tidak memenuhi syarat yang dimaksud, adalah seperti kondisi perumahan yang sangat padat, lembab dan tidak memiliki halaman. Selain itu, kondisi dalam rumah yang tidak tertata, pencahayaan yang kurang dan jarak antar rumah yang terlalu padat menurunkan kualitas sirkulasi udara.

Hasil penelitian tersebut juga sesuai dengan teori Depkes RI (2002) yang menyatakan bahwa keberadaan tikus menggambarkan lingkungan rumah yang tidak terawat, kotor, kumuh, lembab, kurang pencahayaan, serta adanya indikasi penatalaksanaan kebersihan lingkungan rumah yang kurang baik.

Sepanjang Januari hingga Agustus 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah telah mencatat sebanyak 374 kasus leptospirosis yang terjadi di sejumlah daerah. Akibatnya sebanyak 54 pasien meninggal.

“Yang meninggal 54 pasien dari 374 kasus sampai dengan bulan Agustus,” terang Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar, dalam salah satu wawancara, dikutip pada Kamis (27/10).

Sementara itu, terdapat pula sebanyak 22 kasus leptospirosis yang terjadi di Kota Semarang per September 2022, dengan rincian 16 kasus pulang sembuh dan 6 kasus meninggal belum lama ini.

Oleh karena itu, kembali dihimbau untuk masyarakat agar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Ketika beraktivitas, masyarakat perlu menggunakan pelindung seperti alas kaki dan sarung tangan. Selain itu, makanan yang akan dikonsumsi juga disimpan di tempat yang aman.

Berdasarkan identifikasi sebelumnya, orang yang terkena bakteri leptospira biasanya mempunyai gejala seperti sakit kepala, nyeri otot betis, muntah, diare, ruam serta mata memerah. (SK/L44)

Share

6 thoughts on “Waspada, Kasus Leptospirosis Terdeteksi di Jateng Hingga Sebabkan Kematian

  • Interesting blog! Is your theme custom made or did you download it from
    somewhere? A design like yours with a few simple tweeks
    would really make my blog jump out. Please let me know where you got
    your design. Kudos https://novoluxe.top

  • Hey would you mind stating which blog platform you’re using?

    I’m looking to start my own blog in the near future but I’m having a tough time choosing between BlogEngine/Wordpress/B2evolution and Drupal.
    The reason I ask is because your design seems different then most blogs and I’m looking for something completely unique.
    P.S Apologies for getting off-topic but I had to ask!!

  • I like what you guys are up too. This sort of clever work and
    exposure! Keep up the excellent works guys I’ve incorporated you guys to my blogroll.
    I saw similar here: Najlepszy sklep

  • If you desire to obtain much from this post then you have to apply these methods to your won blog.

    I saw similar here: Najlepszy sklep

  • Howdy! Quick question that’s totally off topic.
    Do you know how to make your site mobile friendly?

    My website looks weird when viewing from my iphone 4.
    I’m trying to find a theme or plugin that might be able to fix this problem.
    If you have any suggestions, please share. Appreciate it!
    I saw similar here: Sklep online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *