Lensa Manca

Baru Menjabat 15 Bulan, Presiden Peru Dimakzulkan

Parlemen Peru menggulingkan Presiden Pedro Castillo, beberapa jam setelah dia menjerumuskan negara ke dalam krisis konstitusional dengan mencoba membubarkan badan legislatif.

Castillo sendiri baru dilantik sebagai presiden pada Juli 2021 atau terhitung baru 15 bulan ia menjabat sebagai Presiden Peru.

Mengabaikan upaya Castillo untuk membubarkan Kongres, anggota parlemen bergerak maju dengan sidang pemakzulan, pada Rabu (7/12) yang sudah direncanakan sebelumnya, dengan 101 suara mendukung pencopotannya, enam menentang dan 10 abstain.

Usai pemakzulan tersebut, polisi menangkap Castillo di Ibu Kota Peru, Lima. Atas hal tersebut, Badan Legislatif Peru pun secara resmi melantik Wakil Presiden Dina Boluarte untuk menjabat sebagai pemimpin negara.

Gejolak dalam pemerintah Peru ini, bermula saat Castillo mengumumkan dia akan menutup sementara Kongres dan membentuk pemerintahan darurat. Ia juga menyerukan pemilihan parlemen untuk membuat konstitusi baru.

Hal itu memicu pengunduran diri para menteri penting dari pemerintahan Castillo dan tuduhan “kudeta” oleh anggota oposisi beserta sekutunya.

Penolakan juga muncul dari Angkatan Bersenjata Peru. Mereka memperingatkan bahwa jalan yang diambil Castillo untuk mencoba membubarkan Kongres itu tidak konstitusional.

Melansir dari Reuters, Jumat (9/12) Kongres Peru sebelumnya juga telah memanggil Castillo untuk menanggapi tuduhan “ketidakmampuan moral” memerintah.

Sementara, Castillo sendiri menyebut tuduhan itu fitnah oleh kelompok yang berusaha mengambil keuntungan dan merebut kekuasaan yang dipilih rakyat di tempat pemungutan suara.

Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Amerika Serikat, Lisa Kenna juga menolak tindakan yang dilakukan Castillo itu.

“Amerika Serikat dengan tegas menolak tindakan ekstra-konstitusional apa pun oleh Presiden Castillo untuk mencegah Kongres memenuhi mandatnya,” tulis duta besar AS untuk Peru, Lisa Kenna, di Twitter.

Peru juga diketahui telah mengalami kekacauan politik selama bertahun-tahun dengan pertikaian besar antara presiden dan Kongres sebelumnya.

Presiden sebelumnya, Martin Vizcarra diketahui membubarkan Kongres yang kemudian juga dimakzulkan pada tahun 2020.

Tiga dekade lalu, mantan presiden Alberto Fujimori, yang saat ini dipenjara karena pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi, juga berusaha membubarkan Kongres. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *