Lensa Manca

Wall Street Dibuka Hijau, Nasdaq Melesat 1% Berkat Tesla dkk

Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Senin (22/3), menyusul melambatnya laju kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 85,5 poin (+0,26%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 30 menit kemudian menjadi 41,05 poin (+0,13%) ke 32.669,02. S&P 500 naik 22,3 poin (+0,57%) ke 3.935,39 dan Nasdaq reli 142,6 poin (+1,08%) ke 13.357,81.

Imbal hasil obligasi tenor 10-tahun itu melemah 3 basis poin (bp) menjadi 1,7%, setelah menyentuh level tertingginya 14 bulan pekan lalu. Satu bp setara 0,01%. Kenaikan imbal hasil acuan obligasi di pasar AS memicu kekhawatiran bahwa harga saham teknologi bakal melemah.

Saham Tesla meleat 4% di pembukaan setelah Ark Investment mematok target harga baru untuk saham perusahaan teknologi yang didirikan Elon Musk tersebut. Saham Apple, Facebook, dan Microsoft juga melesat, setidaknya sebesar 1%.

“Setelah antusiasime pembukaan kembali ekonomi mengabur dan laju imbal hasil melambat, investor kembali memburu saham teknologi berkapitalisasi pasar besar dengan arus kas kuat, pendapatan berulang dan kenaikan penetrasi pengguna,” tutur Richard Saperstein, Direktur Keuangan Treasury Partners sebagaimana dikutip CNBC International.

Sebelumnya, saham sektor teknologi tertekan karena pemulihan ekonomi memicu peralihan kepemilikan saham dari sektor teknologi ke sektor siklikal yang diuntungkan ketika ekonomi pulih.

Sepekan lalu, indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah masing-masing sebesar 0,5% dan 0,8%, mematahkan koreksi 2 bulan beruntun. Nasdaq terhitung melemah 0,8% pada periode yang sama. Namun, S&P 500 dan Dow masih dekat di level tertingginya, demikian juga Nasdaq.

Optimisme atas pergerakan pasar dan jalur pemulihan ekonomi AS mengemuka setelah vaksinasi dijalankan, dengan laju kepesertaan vaksin yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Namun demikian, beberapa negara masih melihat kenaikan kasus baru.

Data uji coba yang dirilis pemerintah AS pada Senin menunjukkan bahwa vaksin besutan AstraZeneca dan Universitas Oxford terbukti 79% efektif mencegah penularan bergejala dan 100% efektif melawan kondisi kritis yang perlu rawat inap. Pelaku pasar bakal memantau data penjualan rumah lama per Februari yang dirilis Asosiasi Pengembang Nasional (National Association of Realtors). Ekonom dalam survey Dow Jones sejauh ini memperkirakan penurunan sebesar 2,8%.

Sumber : CNBC

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *