Lensa Terkini

Viral Tolak Jabat Tangan dengan Warga, Begini Klarifikasi Ketua DPRD Luwu Timur

Ketua DPRD Kabupaten Luwu Timur, Aripin, seketika menjadi bahan rujakan masyarakat, saat videonya viral di sosial media.

Dalam video yang beredar, ia tampak menolak untuk berjabat tangan dengan salah warga yang  sedang berada di kantor DPRD Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Menyadari hal itu, Aripin pun langsung mengumumkan klarifikasinya. Dalam video tersebut, dirinya mengaku sedang terburu-buru sehingga tak sempat menjabat tangan warga yang hendak menyalaminya.

“Sama sekali tidak pernah terbesit dalam hati saya untuk menolak berjabat tangan dengan seorang warga,” ujar Aripin, dikutip pada Jumat (10/3).

Saat itu, katanya, ia sedang dikejar waktu untuk mengikuti sidang paripurna pemilihan Wakil Bupati Luwu Timur pada hari Senin (6/3) lalu.

“Saya sedang terburu-buru untuk menghadiri rapat paripurna. Sekitar pukul 09.15, ajudan saya memberitahu saya bahwa sudah dihubungi Sekwan agar saya segera bergegas ke Gedung DPRD Luwu Timur untuk membuka sidang paripurna pemilihan wakil bupati,” imbuhnya.

Dirinya pun kembali menegaskan, bahwa dirinya tidak berniat untuk menolak atau pun menghindari jabat tangan dengan warga pada saat itu. Bahkan, ia mengaku tidak melihat warga yang mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengannya.

“Semata-mata karena saya sedang terburu-buru dan perhatian saya fokus ingin segera tiba di arena sidang paripurna tersebut,” pungkasnya lagi.

Lebih lanjutnya, Aripin juga mengungkapkan bahwa warga yang terekam dalam video tersebut bernama Arif, warga Mailili. Aripin menyampaikan bahwa pada saat itu dirinya memang tidak sempat melayani sejumlah orang yang berada di depan gedung DPRD.

Aripin mengaku bahwa dirinya kerap kali berjabat tangan dengan warga. Namun, hanya saja di kondisi tersebut dirinya sedang terburu-buru.

“Persoalan jabat tangan memang sudah menjadi kebiasaan saya jika bertemu dengan warga saya,” imbuhnya.  (BTP/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *