Lensa Jogja

Tanaman Karnivora di Bantul, Peluang Ladang Bisnis Baru

Paguyuban Tanaman Karnivora, bukan hanya sebagai wadah para pecinta tanaman karnivora saja, namun juga menjadi tempat berbagi ilmu dan lahan bisnis. Tanaman karnivora terbilang unik lantaran dapat memangsa hewan kecil. Tak heran, jika tanaman jenis ini masih banyak dicintai masyarakat.

Berawal dari Facebook, Paguyuban Tanaman Karnivora Yogyakarta (PTKY) telah terbentuk sejak 2016. Komunitas yang mempertemukan para pecinta tumbuhan pemakan serangga ini, telah memiliki beberapa anggota dan kegiatan.

Kantong semar, venus flytrap, drosera, dan sarracenia, merupakan contoh tumbuhan yang unik. Tanaman ini memangsa serangga hingga tikus menggunakan caranya sendiri. Selain itu, bagian tanaman dapat termodifiksasi, sehingga bisa memenuhi kebutuhan unsur hara dari tanaman tersebut.

Fahmi, selaku Koordinator PTKY juga menerangkan bahwa mekanisme untuk mendapatkan unsur haranya sendiri sudah menarik dan bentuknya sangat beraneka ragam.

“Karena pertama kali memang anggrek ya. Jadi ya kalau dulu saya dari Kalimantan, nyari anggrek atau tanaman-tanaman yang unik yang lain terus kemudian nemu kantong semar. Kok unik gini ya, akhirnya coba memelihara kantong semar dan ternyata berhasil.” Tambahnya.

Selain bertukar informasi dan wawasan, komunitas ini juga bisa menjadi lahan berbisnis karena maraknya pecinta tumbuhan yang muncul selama masa pandemi ini. Harga yang dibanderol oleh para penjual tanaman karnivora, yaitu mulai dari Rp50.000 hingga jutaan rupiah, tergantung jenis dan ukuran. (GG/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *