Terimbas Pandemi, Industri Parekraf Bisa Manfaatkan Teknologi 5G
Perkembangan teknologi 5G merupakan peluang bagi sektor pariwisata dan ekonomi agar dapat terus bertahan. Menparekraf, Sandiaga Uno menjelaskan bahwa pandemi memberikan tantangan berupa disrupsi digital yang terjadi pada setiap lini, serta memunculkan peluang hingga hilangnya berbagai mata pencaharian pada sektor Parekraf.
Pada peluncuran 5G Experience Center ITS di Gedung Robotika ITS (16/9), Menparekraf, Sandiaga Uno menjelaskan bahwa tantangan saat pandemi ini ada gejolak digital yang terjadi pada setiap sektor Parekraf.
“Sektor parekraf sangat erat kaitannya dengan digitalisasi. Ini yang menjadi bagian dari tantangan akselerasi kita di era saat ini, yang berpengaruh bukan hanya pada sektor pariwisata namun juga seluruh sektor secara luas di sektor Parekraf. Untuk itu diperlukan pelatihan bersinggungan dengan digitalisasi, misalnya teknik pembuatan konten dan pemasaran berbasis online,” ujarnya.
Sudah 1,5 tahun terakhir, sektor Parekraf terdampak oleh pandemi Covid-19. Sandiaga Uno menyampaikan bahwa masa pandemi ini adalah masa penuh ketidakpastian atau yang disebut VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity).
Sandi berharap dengan berkembangnya teknologi 5G, dapat menghidupkan Kembali perekonomian disektor Parekraf, dengan memanfaatkan E-commers. Hal tersebut memiliki peluang yang sangat besar karena data yang ditunjukan oleh Bank Indonesia pada Januari 2021, peningkatan nominal E-commers yang terus meningkat dari tahun 2017 hingga tahun 2021. (KN/L44)