Lensa JogjaLensa Kesehatan

Tekan Angka Kasus TBC DIY Lewat Dukungan Umpan Balik Penyintas

Saat pandemi Covid-19 mulai mereda, Indonesia harus menghadapi kenaikan kasus tuberkulosis yang saat ini diperkirakan mencapai hampir satu juta kasus baru setiap tahunnya. Ini mendudukkan Indonesia sebagai negara dengan beban TBC tertinggi nomor dua di dunia setelah India.

Upaya eliminasi TBC utamanya di Bantul, Yogyakarta, terus dilakukan salah satunya melalui kegiatan sosialisasi dukungan umpan balik pasien TBC (CBMF=Community based monitoring feedback) yang digelar oleh yayasan penyintas tuberkulosis Terbesar (Terus Bersama-sama Berjuang), Yogyakarta.

Bertempat di Ndorogiri Resto and Space, Pleret, Bantul, kegiatan itu turut diikuti penyintas TBC serta menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Bantul dan Rumah Sakit Paru Respira Bantul.

Berdasarkan tren, keberhasilan pengobatan TBC di Yogyakarta pada tahun 2021 mencapai 85 persen dari target 90 persen. Belum tercapainya target tersebut, lantaran sebagian pasien memilih drop out atau menghentikan pengobatannya yang disebabkan masih adanya stigma negatif dari masyarakat. Hal ini menyebabkan perhatian terhadap penderitanya pun menjadi rendah dan cenderung dikucilkan.

“Kalau kami untuk mendukung pasien supaya dia tidak mendapat stigma diskiriminasi dari sekitarnya dan dari layanan pengobatan. Juga untuk menguatkan mentalnya agar mau menyelesaikan pengobatannya,” jelas Michael Bryandito Mahartom, Ketua Yayasan Terbesar DIY.

Mengususng tema “Tingkatkan akses layanan TBC dukung pasien TBC sampai sembuh!”, kegiatan ini digelar untuk mendorong pasien dan penyintas TBC agar saling menguatkan di tengah stigma negatif yang masih melekat. Dengan begitu, harapannya para pasien bisa terus bersemangat untuk menyelesaikan pengobatannya sampai dinyatakan sembuh.

Salah satunya, dengan membantu sosialisasi kanal laportbc.id yang dikembangkan Pop TB Indonesia. Nantinya, para pasien bisa memanfaatkannya sebagai kanal aduan, yang berisi akses pelayanan konseling, enabler atau fasilitator, serta bantuan menghadapi stigma dan diskriminasi.

Program ini menjadi strategi yang komprehensif dalam upaya yang paripurna dalam mendukung kesembuhan pasien TBC, utamanya di DIY. (JACK/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *