Lensa Manca

Serangan Drone Rusia Hantam Sekolah di Ukraina

Tiga orang telah dilaporkan meninggal dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka, dalam serangan sebuah drone atau pesawat tak berawak Rusia yang menghantam sebuah sekolah menengah kejuruan yang berada di wilayah ibu kota Ukraina, Kyiv.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (23/3), berdasarkan layanan darurat negara di Telegram, dikatakan bahwa selain korban meninggal dan luka-luka, masih ada kemungkinan setidaknya empat orang yang tertimbun reruntuhan bangunan.

Selain itu, dinas darurat setempat juga mengatakan bahwa serangan itu tak hanya menghantam sebuah gedung sekolah di Rzhyshiv, sekitar 60 kilometer di selatan ibu kota, melainkan juga dua tempat tinggal mahasiswa.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, kemudian  juga mengkonfirmasi serangan drone tersebut melalui akun Twitter resminya.

“20 drone pembunuh Iran, ditambah rudal, banyak penembakan artileri. Setiap kali seseorang mendengar kata ‘perdamaian’ di Moskow, perintah lainnya diberikan disini untuk melakukan serangan kriminal semacam itu,” tulisnya.

Pemimpin Ukraina itu juga mengatakan tentang keberhasilan pasukannya dalam membawa perdamaian lebih dekat. Sementara di samping itu, ia pun menyerukan persatuan global dan kepatuhan terhadap sanksi-sanksi yang membidik Rusia.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin memuji rencana perdamaian yang dirancang pemimpin Tiongkok Xi Jinping, dengan menegaskan sikapnya bahwa Ukraina dan mitra-mitra baratnya tidak bersedia terlibat dalam pembicaraan damai.

Namun, Zelenskyy meresponnya dengan mengatakan bahwa pembicaraan damai hanya dapat terjadi, apabila Rusia telah menarik semua tentara perangnya dari seluruh wilayah di Ukraina. (BTP/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *