Sempat Minta Maaf Soal Penjajahan di Indonesia, PM Belanda Mengundurkan Diri
Perdana Menteri (PM) Belanda, Mark Rutte secara mengejutkan mengungkapkan dirinya akan mengundurkan diri dari kursi jabatannya, pada Jumat (7/7) kemarin.
Ia mengatakan akan segera mengajukan pengunduran dirinya itu secara tertulis ke Raja Belanda.
“Saya akan segera menyampaikan pengunduran diri saya secara tertulis kepada Raja atas nama seluruh pemerintahan,” kata Rutte, dikutip dari AFP, Sabtu (8/7).
Langkah itu Mark Rutte ambil setelah terjadi krisis di pemerintahan koalisinya terkait persoalan imigran. Koalisi partai pendukung Rutte di parlemennya itu tidak menemukan titik temu dalam langkah membendung migrasi.
Sebelumnya Rutte mengaku punya rencana struktural untuk mengatasi pengungsi di Belanda. Ia pun memberikan usul untuk membatasi kerabat pengungsi perang masuk Belanda maksimal 200 orang tiap bulannya.
Akan tetapi usulan itu ditolak oleh pendukungnya. Partai-partai pendukungnya itu mempunyai pandangan berbeda terhadap kebijakan itu. Hal itu yang membuat sulit mencapai kesepakatan dan Mark Rutte pun memilih untuk mengundurkan diri.
“Bukan rahasia lagi bahwa mitra koalisi memiliki pendapat yang berbeda tentang kebijakan imigrasi. Sayangnya hari ini kami harus menyimpulkan bahwa perbedaan itu menjadi tidak dapat diatasi,” ungkap Rutte dalam konferensi pers.
“Oleh karena itu saya akan mengajukan pengunduran diri seluruh kabinet kepada Raja,” tegasnya.
Untuk diketahui, Mark Rutte merupakan politisi kelahiran 14 Februai 1967. Ia telah menjabat sebagai perdana menteri Belanda sejak 14 Oktober 2011 lalu.
Rutte juga dikenal sebagai pemimpin terlama kedua di Eropa setelah Viktor Orban dari Hungaria. Setelah pengunduran dirinya itu, Belanda diperkirakan akan mengadakan pemilihan pada November mendatang.
Sementara itu, koalisi Rutte ini akan tetap memegang pemerintahan sampai pemerintahan baru terbentuk setelah pemilu nanti.
Pada bulan lalu, Mark Rutte juga diketahui meminta maaf ke Indonesia soal penjajahan yang dilakukan negaranya itu beberapa dekade lalu. Ia pun secara resmi memberikan pengakuan bahwa kemerdekaan Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945. (SC/L44)
