HeadlineLensa Manca

Selandia Baru Buka Suara usai OPM Sebar Foto-Video Penyanderaan Pilot Susi Air

Selandia Baru buka suara usai Organisasi Papua Merdeka (OPM) merilis foto salah satu warganya Philips Mehrtens, pilot Susi Air yang disandera sejak 7 Februari lalu.

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru mengatakan bahwa pemerintahan mereka telah mengetahui tindakan OPM yang merilis foto dan video tentang kondisi Mehrtens.

“(Kami) mengetahui foto dan video yang beredar, tetapi kami tak akan berkomentar lebih jauh soal ini,” demikian pernyataan kementerian itu, dikutip Kamis (16/2).

Di salah satu video OPM yang tersebar itu, Mehrtens melontarkan pernyataan yang membenarkan bahwa dirinya ditangkap kelompok bersenjata tersebut.

“Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” ujar pilot itu dalam video.

Sementara itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM), Sebby Sambom, mengatakan Mehrtens dalam kondisi aman.

Ia juga menjelaskan, pilot itu ditahan sebagai jaminan politik untuk negosiasi soal hak kemerdekaan bangsa Papua Barat. Selain itu, Sebby juga menyampaikan ingin bertemu langsung dengan pemerintah Selandia Baru.

“Permintaan kami jelas, mereka mendukung Indonesia dengan memasok senjata dan juga mereka melatih militer/polisi Indonesia,” ujar Sebby dalam laporan RNZ, Selasa (14/2).

“Oleh karena itu, kami ingin berbicara secara langsung dengan pemerintah Selandia Baru,” imbuhnya.

Mehrtens menjadi sorotan publik usai dilaporkan menghilang, tak lama setelah KKB membakar pesawat Susi Air pada 7 Februari 2023 di Nduga, Papua.

TNI sempat membantah bahwa Mehrtens disandera OPM. Namun, tak lama dari itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengonfirmasi Mehrtens memang diculik kelompok tersebut..

“Sampai hari ini masih terjadi penyanderaan oleh sekelompok orang KKB di Papua, yang masih menyandera Kapten Pilot Philips Max Mehrtens yang belum dilepas,” kata Mahfud dalam konferensi pers, Selasa (14/2).

Kendati demikian, pemerintah tidak menutup upaya-upaya lain untuk membebaskan Philips dari kelompok bersenjata. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI yang sah. Karena itu, ia menyampaikan Papua akan terus menjadi bagian dari Indonesia. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *