Lensa Terkini

Resmi Jadi Dirjen Imigrasi, Silmy Karim Pastikan Kejar Buronan Harun Masiku

Silmy Karim telah resmi menjabat sebagai Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham setelah dikukuhkan oleh Menkumham Yassona Laoly di Graha Pengayoman Kemenkumham RI, pada Rabu (4/1) kemarin.

Dalam keterangan resmi pasca dilantik, mantan bos Krakatau Steel itu berkomitmen akan melanjutkan kebijakan yang sudah ada, dengan terlebih dahulu mempelajari internal Imigrasi setidaknya di 90 hari pertamanya.

“Saya akan lakukan kunjungan lapangan, berdialog dengan para direksi. Di sini kan ada 6 direktur dan 1 ses yang langsung bekerja dengan kami. Dan juga ada kepala-kepala kantor, kita akan kumpulkan. Juga ada perwakilan di luar negeri itu juga akan kami koordinasikan,” kata Silmy dikutip pada Kamis (5/1).

Dalam masa awal menjadi dirjen imigrasi, kata Silmy, dirinya akan menampung segala informasi yang didapatnya dan menentukan hal-hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

“Jadi kalo ditanya rencana 90 hari, saya tentunya akan maping dulu. Maping dengan cepat dalam 2 minggu ini, saya akan maping seluruh permasalahan,” lanjutnya.

Selain itu, Silmy juga memastikan bahwa dirinya akan berkoordinasi dengan sejumlah institusi atau lembaga pemerintahan lain untuk menjalankan program imigrasi. Hal tersebut, tak terkecuali dalam penegakan hukum.

Berkaitan dengan itu, saat ditanya soal buronan internasional Harun Masiku, Silmy memastikan pihaknya akan segera memperlajari dan melacak keberadaan tersangka kasus suap itu.

“Saya baru hari pertama, saya pelajari. Nanti kita cek kemungkinannya seperti apa,” tegasnya.

Harun Masiku sendiri, resmi ditetapkan sebagai buronan internasional oleh KPK yang bekerja sama dengan Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri dan Divisi Hubungan Internasional Polri, sejak Januari 2020 lalu.

Politisi dari PDIP itu, diketahui terjerat kasus suap terkait urusan Pergantian Antar Waktu (PAW) dengan menyuap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, untuk dapat menggantikan Nazarudin Kiemas yang kala itu lolos ke kursi DPR RI, namun meninggal dunia.

Adapun uang pelicin yang dikeluarkan Harun untuk Wahyu, disebut sebesar Rp850 juta. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *