HeadlineLensa Manca

Rasis Anti-Asia Meningkat Di Medsos, Ada Apa?

Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Public Health menyebutkan hanya 20% yang menggunakannya bersamaan dengan #Covid19. Sementara terbanyak menggunakan #chinesevirus dikombinasikan dengan tagar anti Asia.

Tagar ini juga umumnya bersamaan dengan umpatan bagi orang China dan Asia.

Temuan tersebut analisis dari 1% data streaming real-time Twitter seminggu sesudah dan sebelum Donald Trump menggunakan tagar tersebut pada 16 Maret 2020.

“Amerika Serikat akan secara kuat mendukung industri tersebut seperti penerbangan dan lainnya, khususnya yang terdampak pada Virus China (Chinese Virus). Kami akan lebih kuat dari sebelumnya,” tulis Donald Trump kala itu.

Twitter pun bertindak cepat dengan menghapus tweet itu dari seluruh akunnya pada 8 Januari. Twitter beralasan Donald Trump akan memicu kekerasan setelah pendukungnya melakukan kerusuhan di Gedung Capitol Januari lalu.

Profesor Studi Asia-Amerika di San Francisco State University, Russell Jeung mengatakan serangan rasisme berkembang selama Donald Trump berkuasa di AS. Salah satunya akibat hubungan AS-China memburuk.

“Kami segera melihat lonjakan insiden kebencian di pertengahan Maret 2020 yang mengarah pada orang Asia-Amerika,” ungkapnya. Dengan adanya penembakan delapan orang Asia di Atlanta beberapa waktu lalu juga menambah ketakutan pada komunitas Asia-Amerika.

Sumber : UsaToday

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *