HeadlineLensa JogjaLensa Terkini

Pose Foto Sultan Bersama Kaesang Kode Capres, Emang Iya?

Foto bersama antara Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan istrinya, Erina Gudono, bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X menuai kontroversi. Hal itu karena pose jari tangan Sultan saat foto bersama Kaesang disebut-sebut sebagai kode dukungan untuk capres pada pemilu 2024 mendatang.

Foto yang jadi sorotan netizen itu diunggah oleh Kaesang di akun Instagram pribadi @kaesang. Setelah pertemuan dirinya dengan Gubernur DIY pada Minggu (14/1) kemarin.

Dari foto yang dibagikannya itu memperlihatkan Kaesang, Erina, dan Sultan foto berjejer di Kompleks Kepatihan Yogyakarta.

“Alhamdulillah saya dan istri pagi ini sowan ke Ngarso Dalem. Sambil ngeteh dan makan jajanan pasar. Kami bertukar cerita dan mendengar banyak pengalaman unik dari Ngarso Dalem selama memimpin Yogyakarta,” tulis Kaesang di caption, dikutip Selasa (16/1).

“Ngarso dalem juga memberikan wejangan tentang kepemimpinan dan mengajak saya untuk selalu menjaga silaturahmi dengan semua pihak. Yogyakarta memang selalu menjadi tempat yang nyaman untuk pulang,” sambungnya.

Mereka bertiga foto dengan pose yang sama. Tapi ada yang membuat netizen salah fokus yaitu jumlah jari tangan yang ditunjukkan oleh Sri Sultan.

Melihat pose tiga jari yang ditunjukkan itu Sultan saat foto bersama, netizen pun berasumsi itu adalah kode dukungannya untuk nomor tiga.

“Liat tangan beliau aja dah 3 lo ya. Jd jangan maksa sowan sang pisang,” komen salah seorang netizen.

“wkwkwk sinuhun udah ngasih kode tetap pilih no 3,” tulis netizen lain.

“Salam 3 jari ya pak sri sultan.. kode nih..” imbuh netizen lain.

Penjelasan Pemda DIY

Menyusul viralnya pose Sultan itu, Pemda DIY memberikan penjelasan bahwa pose itu bukanlah kode dukungan.

Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji memberi penjalasan. Ia menyampaikan pose Sri Sultan di foto itu adalah pose ngapurancang.

“Keyakinan saya ya memang murni beliau pose ngapurancang, tanpa ada maksud tertentu,” ujar Ditya.

Dirinya juga menjelaskan ngapurancang adalah pose di mana posisi kedua tangan berada di bawah pusar. Pose ini bermakna menunjukkan hormat terhadap lawan bicaranya. Ngapurancang ini terbagi menjadi dua macam yakni ngapurancang inggil dan ngapurancang andhap.

Ngapurancancang inggil yakni tangan kanan memegang tangan kiri di bawah pusar dan ngapurancang andhap yakni sebaliknya, tangan kiri memegang tangan kanan di bawah pusar,” jelas Ditya.

Ngapurancang inggil menunjukkan kewibawaan, sedangkan ngapurancang andhap menunjukkan posisi tahu diri akan posisinya,” lanjutnya.

Sementara itu, jika dilihat dari foto yang menjadi permasalahan itu, Sultan tampak melakukan pose ngapurancang inggil yang berarti menunjukkan kewibawaannya.

Penulis: Chumaida

Editor/redaktur: Rizky/Wara

Baca Juga : https://lensa44.com/kaesang-kunjungi-bupati-gunungkidul/

Share