Lensa Jogja

Perdalam Al-Qur’an Dengan Bahasa Isyarat, PPDK Gelar Tuli Mengaji

Paguyuban Penyandang Disabilitas Klaten (PPDK) kembali mencetuskan program inovatif guna memberdayakan teman-teman disabilitas, khususnya penyandang tuli, melalui program bertajuk Tuli Mengaji.

Program yang dimulai tahun 2023 ini, digalakkan untuk menumbuhkan jiwa religius  dan menambah wawasan tentang agama Islam kepada teman-teman tuli.

Pada kegiatan ini, para peserta diajarkan cara membaca Al Quran menggunakan bahasa isyarat mulai dari dasarnya, menggunakan metode jari bano inisiasi Faqih Annisa dan tim.

Metode ini menggunakan beberapa akses pembelajaran, salah satunya trans literasi dan pengantar Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).

Selain itu, teman tuli juga diajarkan bagaimana melafadzkan makhrijul huruf hijaiyah, mulai dari huruf yang paling mudah untuk diucapkan oleh teman tuli. Hal tersebut, guna memudahkan teman tuli dalam pengucapan huruf Bahasa Arab dan menghafal gerakan tangan.

Belajar Al Quran ini semakin mudah dengan ditambah bantuan buku panduan yang terdiri dari dua seri, yakni seri pertama berisi huruf dasar dan seri kedua tentang tajwid.

Buku tersebut juga didesain dengan penuh warna dan gambar untuk menarik perhatian teman tuli agar mau belajar, mengingat disabiltas jenis tuli lebih tertarik dengan visual.

Faqih Annisa selaku pengajar Tuli Mengaji, menjelaskan bahwa program ini merupakan terobosan baru milik PPDK, yang sebelumnya hanya menggelar kelas bahasa isyarat saja.

Dengan adanya program Tuli Mengaji, kata Annisa, diharapkan mampu melahirkan pemuda-pemudi tuli yang aktif dalam belajar ilmu agama. Mengingat, kurangnya akses informasi yang memadai masih menjadi bahan evaluasi untuk menciptakan kegiatan edukatif bagi penyandang disabilitas.

Kegiatan tersebut juga didukung oleh para orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus. Bahkan, teman dengar juga ada yang tertarik belajar mengaji dengan bahasa isyarat.

Harapannya, dengan adanya kegiatan Tuli Mengaji yang digelar setiap bulan ini, mampu mengasah ilmu Al Quran mereka dan mampu menjadi guru yang mandiri untuk menebarkan ilmu agama kepada sesamanya. (GG/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *