Lensa Manca

Penembakan Massal di Mal Texas, 9 Orang Tewas

Penembakan massal terjadi di Texas, Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (6/5) waktu setempat. Buntut insiden penembakan tersebut, sembilan orang tewas, termasuk pelaku penembakan sendiri.

Menurut laporan dari Kepala Pemadam Kebakaran Allen, Jonathan Boyd, tujuh orang dinyatakan tewas di tempat kejadian, sedangkan dua korban lainnya meninggal di rumah sakit.

“Tiga sedang menjalani operasi kritis, dan empat dalam kondisi stabil,” ungkapnya, dikutip dari AFP, Senin (8/5).

Dari rekaman video yang beredar di media sosial, menampilkan seorang laki-laki yang keluar dari mobil dan menembakkan senapannya ke arah orang-orang yang sedang berjalan. Seorang petugas yang sedang berada di dekat lokasi tersebut langsung melumpuhkan penembak tersebut.

Departemen Keamanan Publik Texas sendiri telah mengonfirmasi identitas dari penembak tersebut. Pihaknya mengungkapkan identitasnya sebagai Mauricio Garcia, seorang penduduk Dallas, Texas berusia 33 tahun, seperti yang di lansir dari Reuters, Senin (8/5).

Sementara itu, polisi Texas tengah menyelidiki apa yang memotivasi seorang pria 33 tahun tersebut membunuh setidaknya sembilan orang di salah satu Mall di Texas.

Atas kejadian tersebut, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali menyerukan larangan senjata serbu secara nasional. Ia akan mengambil langkah keamanan senjata lainnya.

“Sekali lagi, saya meminta Kongres untuk mengirimkan kepada saya sebuah RUU yang melarang senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi,” tegas Presiden AS.

Joe Biden juga menuntut agar para legislator mewajibkan pemeriksaan latar belakang universal untuk pembelian senjata dan mengakhiri kekebalan hukum bagi produsen senjata yang digunakan dalam serangan.

Selain itu, ia juga memerintahkan untuk mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda penghormatan bagi para korban.

Insiden ini merupakan kejadian terbaru dari setidaknya 199 kekerasan senjata yang terjadi di AS pada tahun 2023 ini. Sebelumnya, seorang pria juga dilaporkan menembak lima tetangganya di Cleveland, Texas, setelah salah satu dari mereka meminta berhenti menembakan senapan di halaman rumahnya pada malam hari. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *