Lensa Terkini

Pelukis Mural ‘Tuhan Aku Lapar’ Tertekan Usai Didatangi Polisi

Dihapusnya tiga mural yang dianggap telah menghina lambang negara oleh pihak kepolisian, berbuntut pada pencarian pelukis mural-mural tersebut. Mural bertuliskan mural-mural itu bertuliskan pesan kritik, “Dipaksa Sehat Di Negara Yang Sakit”, “Tuhan Aku Lapar”, dan “404: Not Found” semakin membuka wajah pemerintah bahwa mereka anti terhadap kritik.

Melansir dari tempo.co Minggu (15/8), Deka Sike adalah salah satu dari 15 orang yang menggambar mural sepanjang 12 meter bertuliskan “Tuhan Aku Lapar” di Jalan Raya Arya Santika, Tigaraksa, Tangerang. Deka menjelaskan bahwa mural tersebut diselesaikan bersama rekan-rekannya dalam empat jam, dan hal itu tidak lebih dari bentuk mengungkapkan ekspresinya melalui seni mural.

“Ini adalah cara kami mengekspresikan sesuatu  yang kami rasakan, Tuhan Aku Lapar adalah aduan dan keluhan kami kepada Tuhan sang Pencipta.” Kata Deka.

Deka menjelaskan bahwa rumahnya telah didatangi oleh pihak kepolisian untuk menindaklanjuti hal ini. Dalam kedatangannya ke rumah Deka, polisi mengatakan bahwa  mereka tidak pernah membatasi kebebasan berekspresi dengan cara apapun. Kendati demikian, Deka mengaku bahwa dirinya kini merasa tertekan dan tidak bebas melukis.

“Mereka memang bilang tidak mau membatasi, tapi dengan cara mereka mendatangi rumah kami itu sudah memberikan penekanan pada kami dan keluarga,” tambahnya. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *