Pelaku Wisata Congot Keluhkan Minimnya Fasilitas
Pelaku wisata di Pantai Congot, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluhkan minimnya peran pemerintah dalam upaya pengembangan destinasi wisata ini. Padahal, Pantai Congot termasuk penyumbang Pendapatan Asli Derah (PAD) sektor wisata di Kulon Progo.
Pantai Congot juga dikenal sebagai saudara dekat Pantai Glagah karena letaknya yang bersebelahan. Meski begitu, nasib pantai ini tak semujur tetangganya.
Jalan utama menuju Pantai Congot kondisinya rusak imbas proyek pembangunan jeti atau tembok laut penangkal banjir Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Bahkan, pengelola harus patungan untuk membuat fasilitas dasar seperti toilet hingga tempat ibadah.
Mereka berharap ada perhatian dari Pemerintah Yogyakarta untuk memberikan fasilitas yang memadai, seperti akses jalan yang layak , tempat parkir, toilet dan mushola.
“Kedepannya kalau bisa ditata oleh dinas terkait. Karena sampai saat ini belum ada fasilitas dari Dinas Pariwisata, ini aja dari Dinas Kelautan. Kedepannya, saya juga berharap tambah laris dengan adanya tambahan fasilitas dari pemerintah,” ujar Yamini, salah satu pedagang di Pantai Congot.
Yamini juga mengungkapkan, Pantai Congot ini sepi pengunjung kecuali di hari-hari besar seperti musim liburan. Di musim liburan baru pantai ini akan ramai.
“Itu yang sudah lama sekali, biasanya sepi terus. Dan rame-nya hanya hari-hari besar seperti Tahun Baru atau Lebaran. Hari Minggu rame tapi cuman daya pembeli susah,” ungkapnya.
Sementara itu, Pokdarwis Desa Jangkaran , Gunadi mengungkapkan, rencana penataan Pantai Congot akan segera direalisasikan. Nantinya, warung-warung akan direlokasi dan dijadikan satu di tempat lain, yang agak jauh dari bibir pantai sehingga nanti pengunjung yang datang bisa langsung melihat pemandangan laut lepas tanpa terhalang warung.
Ia juga mengatakan, berkaitan dengan adanya pembangunan yang saat ini di jalankan yaitu ada jeti, untuk menahan gelombang, tentunya akan menjadi potensi besar untuk wisata Pantai Congot kedepan.
“Sebelumnya juga sudah ada bandara bisa menjadi suatu wisata, orang bisa berwisata di pantai, bisa berswafoto di jeti dan bisa melihat take-off pesawat,” ujar Gunadi.
“Jadi kita dari pok, dari jangkaran tentunya punya rencana banyak sekali karena saat ini masih dalam pembangunan jadi saat ini masih dari pihak lokasi sendiri karena Pantai Congot ini di sepanjang wilayah DIY. Tentunya lahan itu milik Pakualam dan perizinan diurus oleh pemerintah,” imbuhnya.
Peran pemerintah melalui dinas pariwisata semestinya ada di Pantai Congot ini karena di pantai ini sudah ada TPR (Tempat Pemungutan Retribusi) yang tentunya tiap bulan memberikan pemasukan kepada pemerintah.
Pelaku wisata Pantai Congot berharap, hasil pendapatan itu bisa untuk pengembangan Pantai Congot.
Pantai Congot sendiri terletak di perbatasan antara Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah dan Kulon Progo. Tepatnya di Kalurahan Jangkaran, Kapanewon Temon, Kulon Progo.
Dari pusat Kota Yogyakarta, jarak yang ditempuh untuk bisa ke pantai ini berkisar 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.
Selain menyuguhkan pemandangan laut, pengunjung Pantai Congot juga dapat menyaksikan langsung aktivitas nelayan yang bisa dijadikan wisata edukasi. Kehadiran proyek jeti dan beroperasinya bandara YIA yang terletak di dekat Pantai Congot juga jadi peluang besar untuk mengelola pantai ini menjadi lebih baik lagi. (SC/L44)