Lensa Jogja

Imbas Pandemi, Peternak Kambing Etawa Beralih Produksi Susu

Peternak kambing peranakan etawa (PE) di Padukuhan Sangkeh, Srigading, Sanden, Bantul, memilih beralih membuat olahan susu kambing. Selain bernilai lebih ekonomis, kebutuhan akan nutrisi di kala pandemi membuat produk susu kambing ini kian laris di pasaran.

Dibantu sang istri, Yuni Kurniawan memulai produksi susu kambing etawa, sejak awal pandemi merebak. Susu hasil perahan, diolah dengan cara dimasak di atas api sedang hingga mencapai suhu tujuh puluh derajat, agar tidak merusak tekstur susu.

Setelah matang, diberi campuran pemanis rasa untuk kemudian dikemas dan dipasarkan. Ada dua belas rasa tersedia, namun yang paling banyak diminati adalah stroberi dan coklat.

Dalam sebulan, rata-rata mampu memproduksi 120 liter dengan pasaran hampir di seluruh kota besar, di nusantara.

Inovasi yang dilakukan pasutri ini, setidaknya mampu menopang perekonomian keluarga di tengah lesunya jual-beli ternak akibat pandemi Covid-19.

Meski di musim saat ini, harga peranakan kambing etawa dinilai menjanjikan dengan kisaran harga 20 juta hingga 30 juta rupiah untuk kualitas bagus. Namun, akibat sepinya pembeli keluarga hanya fokus pada pengolahan susu, yang kini lebih menjanjikan.

Susu yang diperas, dimanfaatkan untuk olahan susu segar maupun kefir untuk pengobatan.

Dalam satu hari, ia memerah susu kambing setiap pagi dan sore sebanyak dua setengah liter. Hasil susu yang sudah diperah, kemudian dijual dengan harga dua puluh lima ribu rupiah per liter, untuk susu kambing murni, dan sepuluh ribu rupiah untuk susu kemasan. (JP/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *