Lensa Manca

Pajak Rakyat Rendah, Seberapa Kaya dan Makmurnya Brunei Darussalam?

Brunei Darussalam merupakan negara di kawasan Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan. Brunei merupakan negara maju karena memiliki indeks pembangunan manusia tertinggi ke-2 di Asia Tenggara setelah Singapura.

Selain itu, Forbes menempatkan Brunei sebagai negara terkaya ke-5 dari total negara 182 karena memiliki ladang minyak bumi dan gas alam.

Selain terkenal akan kemakmurannya, dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat, Brunei juga dikenal memiliki ketegasan dalam melaksanakan ajaran agama Islam.

Lantas, dengan kemakmuran negaranya, apa benar masyarakat di Brunei tidak perlu membayar pajak?

Brunei Darussalam tidak termasuk dalam negara yang berpenghasilan besar. Menurut data The World Bank, pendapatan Brunei Darussalam tahun 2021 hanya sebesar 1,4 miliar USD. Cukup jauh jika dibandingkan dengan pendapatan Indonesia tahun 2021 yang menyentuh nominal 1 triliun USD.

Kemudian menurut World Economic, perekonomian Brunei menempati urutan ke-28 di Asia Pasifik, dan urutan 135 di dunia. Berdasarkan data, penghasilan Brunei Darussalam tersebut sangat wajar karena sesuai dengan perbandingan luas negara dan jumlah penduduknya.

Indikator GDP (Gross Domestic Product) per kapita dapat menentukan baik dan buruknya perekonomian suatu negara. Dalam menghitung GDP suatu negara tentu berbeda-beda, karena harga makanan dan bahan lainnya jelas berbeda antar negara.

Untuk membandingkan pendapatan suatu negara, dilakukan dengan menggunakan PPP (Purchasing Power Parity) dengan kata lain perbandingan uang yang dibutuhkan untuk membeli barang yang sama.

Berdasarkan GDP (PPP) per kapita, ekonomi Brunei Darussalam termasuk yang terbaik di dunia. Bahkan menurut Nomad Capitalist, Brunei sempat menjadi negara terkaya ke-5 di dunia dengan GDP (PPP) per kapita mencapai lebih dari 71.000 USD.

Menurut IMF (International Monetary Fund), kekayaan Brunei tidak lepas dari adanya minyak bumi dan gas alam. Per harinya, Brunei dapat menghasilkan minyak bumi 180.000 barel dan berhasil menjadi negara penghasil minyak bumi terbesar ke-3 di Asia Tenggara. Cadangan gas alam juga menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Brunei menjadi penghasil gas alam terbesar ke-9 di dunia.

Dua sektor energi itulah yang menjadi tulang punggung Brunei dalam menggapai kekayaan. Karena terlalu bergantungnya Brunei pada minyak dan gas alam, hal ini bahkan hampir menyebabkan Brunei bangkrut.

Diketahui, The Diplomat tahun 2016 menuliskan bahwa Brunei sempat mengalami defisit fiskal. Defisit fiskal adalah kondisi ketika pengeluaran negara lebih tinggi atau besar daripada pemasukannya. Hal tersebut terjadi karena kondisi harga minyak bumi di dunia sedang anjlok.

Pemasukan Brunei sangat buruk dalam 10 tahun terakhir. Akhirnya pemerintah Brunei membuat keputusan jangka panjang untuk diversifikasi ekonomi, guna mengembangkan pemasukan negara di sektor lain supaya Brunei tidak bergantung dari minyak bumi dan gas alam.

Selain itu, pemerintah Brunei juga mempersiapkan untuk sumber daya manusia yang cakap dan terampil. Dengan sumber daya alam melimpah dan sumber daya manusia yang berkualitas, perekonomian negara juga akan ikut membaik.

Sumber daya alam berkualitas yang sangat diunggulkan di Brunei Darussalam, menjadi salah satu kunci Brunei Darussalam menjadi negara makmur. Walaupun pendapatan negaranya kecil, tetapi jumlah penduduknya juga relatif sedikit.

Di tahun 2022, penduduk Brunei Darussalam diperkirakan berjumlah 440.000 jiwa. Memiliki aset negara yang mewadahi dan tanggungan negara sedikit, inilah yang menyebabkan pajak di Brunei Darussalam rendah. Menurut ASEAN Briefing, jumlah pajak yang ditanggung masyarakat Brunei jadi salah satu yang paling kecil di Asia bahkan penduduknya hampir tidak kena pajak sama sekali. Jadi, pajak di Brunei tetap ada, dengan persentase pajak yang harus dibayarkan oleh masyarakat sangat rendah. (BTP/L44)

Share

One thought on “Pajak Rakyat Rendah, Seberapa Kaya dan Makmurnya Brunei Darussalam?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *