Elon Musk Berniat Mengakuisisi Twitter, Banyak Pihak Menolak
Setelah bergabung menjadi dewan Direksi Twitter, CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk berniat mengakuisisi Twitter, setelah menawarkan proposal pembelian saham senilai lebih dari USD43 miliar atau setara Rp617 triliun.
Hal ini membuat berbagai pihak tidak setuju dengan apa yang direncanakan oleh CEO Tesla tersebut. Salah satunya adalah Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal Al Saud, miliarder yang juga merupakan pemegang saham terbesar Twitter.
Dilansir dari New York Post, Sabtu (16/04). Pangeran tersebut menolak rencana Musk tersebut melalu cuitan di akun pribadinya.
“Saya tidak percaya bahwa tawaran yang diajukan oleh @elonmusk (US$54,20) mendekati nilai intrinsik @Twitter mengingat prospek pertumbuhannya,” kicau @Alwaleed_Talal
Dewan Direksi Twitter sendiri, telah mempersiapkan rencana mereka dalam melawan rencana akuisisi Musk tersebut.
Hal tersebut disampaikan melalui konferensi pers mereka pada Jum’at (15/4). Rencana tersebut dikenal dengan nama ‘Poison Pill’ atau Pil Beracun.
Rencana perlawanan tersebut, akan memungkinkan pemegang saham Twitter yang ada, kecuali Musk, untuk membeli saham tambahan dengan harga diskon, sehingga melemahkan saham Musk di perusahaan dan membuatnya lebih sulit, untuk mengumpulkan mayoritas suara pemegang saham yang mendukung akuisisi.
Rencana Twitter akan berlaku jika sekitar 9% saham Musk tumbuh menjadi 15% atau lebih.
Musk sendiri belum menjelaskan rencananya dalam mengakuisisi Twitter. Tetapi secara luas, diyakini Msuk ingin pelonggaran kebijakan moderasi platform, yang telah menjadi sumber konflik dalam beberapa tahun terakhir. (AB/L44)