Lensa Manca

Orang Jepang Punah dalam 1000 Tahun, Angka Kelahiran Bayi Semakin Sedikit?

World Population Review tahun 2023 mengungkapkan bahwa negara Jepang saat ini menjadi negara dengan populasi terbanyak ke-12 di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 123 juta orang. Akan tetapi, angka populasi penduduk Jepang terus turun sejak beberapa dekade terakhir.

Lantas, apa yang menyebabkan populasi penduduk di Jepang terus turun?

Presentase Penduduk Lansia Lebih Tinggi daripada Anak-Anak

Menurut data Population Review Bureau (PRB), tahun 2020 presentase manusia lanjut usia (manula) di Jepang menduduki peringkat paling tinggi dibandingkan negara lain, yakni sebanyak 29% dari total populasi penduduk di Jepang adalah lansia dengan usia di atas 65 tahun.

Sementara, presentase usia anak di bawah 15 tahun hanya sekitar 12% saja. Seiring berjalannya waktu penduduk Jepang semakin banyak orang tua dibandingkan anak-anak atau kalangan muda.

Angka Kelahiran Penduduk Jepang Sangat Rendah

Berdasarkan data tahun 2021, dikatakan bahwa angka kelahiran di Jepang hanya 1,3 per wanita. Angka tersebut jauh di bawah angka ideal yang seharusnya mencapai 2,1 per Wanita.

Permasalahan populasi di Jepang ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Diketahui, sekitar tahun 1800 angka kelahiran di Jepang memang sudah sedikit. Sampai pada akhirnya, pemerintah Jepang mencetuskan Restorasi Meiji yang membawa modernisasi dan industrialisasi pada tahun 1868.

Setelah adanya Restorasi Meiji, populasi penduduk di Jepang pun meningkat pesat.

Namun, pada perang dunia angka kelahiran di Jepang kembali menurun. Baru setelah perang dunia selesai, angka kelahiran dan tingkat pertumbuhan penduduk di Jepang menjadi meledak atau biasa disebut dengan baby boom dan bertahan hingga tahun 1974.

Menurut The Japan Times, pada tahun 2005 angka kelahiran di Jepang lebih tinggi dari pada angka kematian dan sempat mengalami penurunan kembali.

Akan tetapi, sewaktu ada gelombang migrasi besar-besaran, penduduk Jepang kembali meningkat hingga mencapai titik puncak tahun 2008. Dengan kata lain, pada tahun 2008 Jepang mengalami populasi penduduk terbanyak sepanjang sejarah Jepang yaitu mencapai 128 juta penduduk.

Sayangnya, kondisi ini tidak bertahan lama. Menurut PRB, di tahun 2009 Jepang kembali mengalami penurunan populasi penduduk, yang terjadi hingga saat ini.

Alasan utama mengapa Jepang terus mengalami penurunan penduduk adalah karena faktor ekonomi. Jepang memang terkenal dengan kegigihannya dalam bekerja. Mereka adalah pekerja keras dan sangat disiplin.

Menurut The Atlantic, karena kegigihannya itulah, banyak perusahaan Jepang yang memanfaatkan sifat orang Jepang. Banyak perusahaan yang memberikan jam-jam kerja lembur pada karyawan atau pegawainya. Bahkan di luar kantor pun masih selalu diberi pekerjaan. Hari-hari libur pun orang-orang Jepang tetap diberi pekerjaan.

Karena terus menerus bekerja, penduduk Jepang semakin sedikit yang mempunyai waktu untuk menjalin hubungan. Sisa waktu yang ada digunakan untuk makan, tidur, dan istirahat. Gairah untuk menjalin hubungan pun semakin sedikit, bahkan hampir tidak ada.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa karena kesibukan jam kerja di Jepang menjadi faktor utama menurunnya angka populasi penduduk. Tidak adanya waktu untuk menjalin hubungan, karena bagi mereka waktu selesai kerja adalah waktu yang berharga untuk beristirahat. (BTP/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *