Lensa Kuliner

Nopia Si Telur Halilintar, Oleh-Oleh Warisan Budaya Jawa Tengah

Nopia merupakan jajanan yang dikenal dengan sebutan ‘ndog gludhug’ yang artinya telur halilintar atau ‘ndog penyu’ yang berarti telur penyu. Kue ini belum lama dinobatkan sebagai warisan budaya Jawa Tengah.

Untuk pembuatannya sendiri, masih menggunakan teknik tradisional. Melalui proses pemanggangan adonan memakai tungku khusus, yang terbuat dari tanah dan bentuknya lebih mirip sumur. Kemudian dibakar menggunakan kayu bakar dari pelepah pohon kelapa.

Menariknya, teknik pembuatan kue ini adalah dengan menempelkan adonan nopia, yang sudah di cetak ke dinding tungku, jadi tungku difungsikan sebagai oven.

Tekstur kulitnya juga dibuat mirip dengan cangkang telur, keras dan renyah. Namun isinya manis agak lengket, karena berasal dari adonan gula merah.

Nopia juga ada yang berbentuk seperti telur angsa, besar tetapi dalamnya kosong dan berlapis gula merah yang menempel pada dinding dalam kulit nopia. Hingga saat ini, nopia sudah dibuat dengan berbagai macam isi dan rasa, seperti isi durian, coklat, nangka, dan lainnya.

Jajanan yang disebut telur halilintar itu, mulanya diproduksi dari Kota Banyumas, kemudian menyebar ke seluruh Jawa Tengah. Selain rasanya yang enak dan harga cukup terjangkau, nopia juga telah menjadi oleh-oleh khas Kota Jogja dan banyak diincar masyarakat hingga wisatawan. (RPN/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *