Lensa LifestyleLensa Manca

Negara Maju Berteknologi Tinggi, Ini Mitos dan Takhayul yang Masih Dipercaya di Jepang

Jepang merupakan salah satu negara paling maju di dunia. Teknologi yang berkembang di negara ini pun juga sangat mumpuni.

Siapa yang mengira, Jepang yang merupakan negara maju dalam ekonomi dan teknologi masih percaya pada mitos dan takhayul yang masih beredar secara turun temurun.

Takhayul di Jepang cenderung rasional tapi cukup aneh juga. Namun, dibalik itu tampaknya takhayul di Jepang memiliki cerita yang menarik dan menunjukkan aspek yang sama sekali berbeda dari yang lain.

Berikut ini mitos dan takhayul Jepang yang menarik dan masih dipercaya hingga saat ini.

  1. Angka sial dan keberuntungan

Bagi penduduk Jepang, angka empat dan sembilan dianggap sebagai angka yang dapat menimbulkan kesialan. Hal ini karena ‘4’ dalam bahasa Jepang memiliki pelafalan yang mirip dengan kata ‘shi-nu’ yang berarti ‘mati’. Sedangkan angka ‘9’ memiliki pelafalan yang sama dengan kata ‘ku-rushi’ yang berarti penderitaan.

Sementara itu, orang Jepang menganggap angka tujuh sebagai angka keberuntungan. Hal ini karena umat Buddha Jepang merayakan hari ketujuh kehidupan seorang bayi. Selain itu, mereka percaya pada Tujuh Dewa Keberuntungan yang dikenal sebagai Shichifukujin. Orang Jepang juga merayakan festival Tanabata setiap musim panas pada tanggal 7 Juli.

  1. Sepatu untuk prediksi cuaca

Mitos dan takhayul lainnya yang menarik di Jepang yaitu menggunakan sepatu untuk membuat prediksi cuaca.

Mereka akan melempar sepatu setinggi-tingginya ke udara dan menunggu sampai jatuh ke tanah. Jika sepatu mendarat di solnya, maka cuaca akan menyenangkan atau cerah. Sementara jika sepatu mendarat dengan posisi miring maka hari itu mungkin akan mendung. Dan jika sepatu mendarat secara terbalik, dipercaya akan turun hujan.

  1. Membersihkan rumah pada tahun baru

Sesuai tradisi Shinto, orang Jepang menganggap Hari Tahun Baru dipercaya dan dimaksud untuk menyambut dewa dan dewi dengan anggun di tahun baru.

Dari situlah, jika kamu membersihkan rumah pada hari itu, kamu akan dianggap dengan sengaja mengusir para dewa sepanjang tahun. Jadi membersihkan rumah saat tahun baru adalah tabu.

  1. Etika sumpit

Orang-orang di Jepang memang lebih sering menggunakan sumpit saat makan. Namun, bukan asal menggunakannya, ada etikanya tersendiri.

Mereka menganggap memindahkan makanan dari satu sumpit ke sumpit lainnya merupakan tindakan yang tabu. Hal itu karena cara tersebut biasanya digunakan untuk memindahkan tulang belulang dari sisa kremasi.

Begitu pula dengan membentuk tanda X (silang) menggunakan sumpit dan menusukkan sumpit hingga berdiri tegak di nasi atau makanan lain. Posisi tersebut dianggap terlarang karena biasanya dilakukan pada upacara pemakaman sehingga tak boleh dibawa ke kebiasaan sehari-sehari agar tidak menimbulkan kesialan.

Itu dia beberapa mitos dan takhayul yang masih dipercaya orang-orang Jepang. Meski sebagai negara maju, penduduknya masih percaya pada hal-hal yang kadang tak masuk akal.

Penulis: Chumaida

Editor/redaktur: Rizky / Wara

Share

One thought on “Negara Maju Berteknologi Tinggi, Ini Mitos dan Takhayul yang Masih Dipercaya di Jepang

  • Wow, wonderful blog structure! How long have you been running a
    blog for? you make blogging glance easy. The entire look of your
    site is magnificent, let alone the content! You can see similar here sklep online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *