Lensa Manca

Minta Warganya Peluk Sapi di Hari Valentine, India Tuai Kritikan

Pemerintah India sempat meminta warganya untuk memeluk sapi di Hari Valentine, dengan bertujuan mempromosikan nilai-nilai ajaran Hindu. Namun, anjuran itu kemudian ditarik lagi oleh Pemerintah India, lantaran menuai banyak reaksi di media sosial.

Dewan Kesejahteraan Hewan India (AWBI) mencabut seruan hari pelukan sapi di Hari Valentine, setelah mendapat kritik dari lawan politik dan pengguna media sosial.

Nilanjan Mukhopadhyay, seorang analis politik, mengatakan seruan untuk memeluk sapi itu “benar-benar gila dan menentang logika”.

Selain itu, keputusan yang semula bertujuan untuk mencegah politik Hindutva (nasionalisme Hindu), justru malah menghadapi kritikan keras dari segala penjuru.

Sebelumnya, AWBI mengungkapkan alasan menganjurkan warga untuk memeluk sapi di Hari Valentine karena akan meningkatkan kebahagiaan individu dan kolektif.

Dikatakannya bahwa sapi adalah tulang punggung budaya India dan ekonomi pedesaan.

“Sapi adalah pemberi segalanya, menyediakan kekayaan bagi umat manusia karena sifatnya yang bergizi,” kata lembaga tersebut, dikutip Senin (13/2).

Sapi juga telah dianggap suci oleh mayoritas penduduk Hindu di India selama berabad-abad. Sapi ini dianggap sebagai simbol bumi dan dewa.

Begitu dihormatinya hewan tersebut, Dewan Kesejahteraan Hewan India sampai berencana mengubah nama Hari Valentine menjadi ‘Hari Peluk Sapi’. Dengan memeluk sapi, kekayaan emosional warga India diharapkan bisa meningkat.

Beragam reaksi dari warganet atas anjuran itu. Banyak warganet mem-posting video sapi yang menolak dipeluk dan melarikan diri.

Namun, ada juga warganet yang setuju dengan anjuran pemerintah. Menurut mereka, tujuannya mengajak anak-anak muda untuk mencintai budaya sendiri, bukan mengikuti nilai-nilai Barat secara membabi buta.

Anak muda India biasanya menghabiskan Hari Valentine dengan berkerumun di taman dan restoran, bertukar hadiah serta mengadakan pesta. (SC/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *