Lensa Lifestyle

Merasa Uang Cepat Habis Padahal Sudah Berhemat?

Pernahkan Anda bertanya-tanya ‘perasaan tidak beli apa-apa tapi kok habis ya uangnya?’ lalu Anda pun tertegun dan mengingat-ingat apa saja barang-barang yang telah dibeli dan menguras kantong.

Ada banyak kebiasaan tanpa disadari yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri. Salah satunya adalah gaya hidup yang -bisa dibilang- remeh-temeh tapi mampu mengacaukan kondisi keuangan.

Sebut saja, kebiasaan belanja di luar rencana pada momen tertentu seperti sebelum atau selama bekerja, bahkan sepulang kerja, atau momen lainnya, yang tanpa disadari menjadi rutinitas. Misalnya, kebiasaan jajan makanan-minuman, baju dan aksesoris, serta lainnya yang terkesan sepele, nyatanya tanpa disadari telah membuat kantong bolong.

Nahasnya, biasanya kebiasaan yang dipikir adalah ‘kecil’ itu ternyata sulit dihilangkan. Lebih parah lagi bila tidak pernah menyadarinya. Sementara, di sisi lain keuangan lambat laun telah digerogoti. Coba kita cari tahu kenapa ya uang kamu cepat habis. Beberapa hal berikut bisa jadi penyebabnya.

Latte Factor

Latte factor adalah pengeluaran kecil tapi rutin yang kamu lakukan pada momen tertentu, misalnya saat jam kerja membeli secangkir kopi. Mungkin pengeluaran tersebut terkesan sedikit, tetapi karena dilakukan setiap hari, akhirnya membuat kantong jebol.

Beberapa contoh latte factor yang biasanya kita keluarkan adalah: pengeluaran untuk transportasi online, rokok, air mineral, camilan, hingga aksesoris.

Tergoda Diskon

Diskon adalah cara pemasar untuk menarik pembeli. Melihat angka diskon 80% pasti bikin kita merasa rugi kalau gak membelinya. Misalnya ada barang yang harusnya Rp1 juta, harganya diskon jadi Rp200 ribu. Akhirnya, kamu tergoda membeli barang itu padahal gak perlu-perlu amat.

Tahu gak apa yang terjadi? Alih-alih menghemat Rp800 ribu, kamu sebenarnya sudah boros Rp200 ribu yang kamu belanjakan. Apalagi kalau barang diskonnya gak benar-benar kamu butuhkan. Sayang banget, kan?

Mudah Mengakses Rekening

Sejak eranya belanja online, uang makin cepat habis, betul gak? Bisa jadi salah satu alasannya adalah kemudahan dalam bertransaksi. Dengan adanya e-commerce dan m-banking, kamu jadi gampang banget buat belanja. Alhasil, ditambah dengan diskon yang melimpah, kamu makin keteteran nahan nafsu buat boros!

Target Menabung Tidak Jelas

Jika kamu sekadar asal menabung tanpa alasan yang jelas, tentu susah buat mengumpulkan motivasi menahan belanja. Makanya, selalu bikin tujuan keuangan secara spesifik, misalnya tabungan dana pensiun, tabungan untuk liburan atau tabungan menikah.

Beli Barang Murah

Sekilas beli barang murah memang terasa hemat. Hal ini berlaku untuk kebutuhan sekali pakai seperti beli sabun cuci atau tisu.

Namun, khusus untuk benda-benda yang bertahan lama seperti pakaian dan sepatu, sebaiknya hindari beli yang murah. Pasalnya, barang murah cenderung memiliki kualitas jelek sehingga mudah rusak. Ujungnya, kamu tetap boros karena harus membeli barang yang baru.

Uang itu seperti air, mengalir terus. Ketika duit habis, kita bingung kemana uangnya pergi. Duit pasti habis kalau terus menerus digunakan dan gak ada sisa yang disimpan. Kebiasaan kebanyakan orang adalah gak bisa menahan diri dalam mengeluarkan uang. Saat baru terima gaji cenderung ingin membelanjakannya tanpa berpikir panjang.

Kendalikan deh yang namanya pengeluaran kalau gak mau menyesal di kemudian hari. Lebih baik mulai ketat di awal. Pikir ulang saat harus mengeluarkan uang, pastikan penting dan gak membahayakan kondisi keuangan kamu. Jadi, percuma saja walau rasanya udah berhemat setiap bulan tapi kebiasaan menumpuk utang buat hal-hal yang gak jelas dipertahankan. (RDM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *