HeadlineLensa Terkini

Mengintip Potensi 1 Syawal 1444 H Menurut BMKG dan Kemenag RI

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru saja merilis informasi tentang prakiraan hilal saat matahari terbenam pada 20 April 2023, di mana akan digelar pemantauan hilal dan penentuan 1 Syawal 1444 H atau hari raya Idul Fitri 2023.

BMKG menjelaskan, bahwa Secara astronomis pelaksanaan rukyat Hilal penentu awal bulan Syawal 1444 H, bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah matahari terbenam tanggal 20 April 2023.

Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Syawal 1444 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat Matahari terbenam tanggal 20 April 2023 tersebut.

Adapun kriteria yang disebutkan BMKG di antaranya:

  • Ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara antara 0,75o di Merauke, Papua sampai dengan 2,36o di Sabang, Aceh.
  • Kemudian untuk Elongasi saat matahari terbenam di Indonesia pada 20 April 2023, berkisar antara 1,48o di Waris, Papua sampai dengan 3,09o di Sabang, Aceh.
  • Umur bulan di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 4,36 jam di Merauke, Papua sampai dengan 7,56 jam di Sabang, Aceh.
  • Lag di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 4,90 menit di Merauke, Papua sampai dengan 12,52 menit di Sabang, Aceh.
  • Fraksi Illuminasi Bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 0,02% di Waris, Papua sampai dengan 0,07% di Sabang, Aceh.
  • Pada tanggal 20 April 2023, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10o dari Bulan.

Demikian ulasan dari BMKG tentang posisi matahari terbenam. Namun, hal tersebut tetap akan disesuaikan dengan putusan dan pertimbangan dari Kementerian Agama RI terkait hal ini.

Dilansir dari laman resmi Kemenag, Rabu (12/4), Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) telah menerbitkan ketentuan terbaru terkait kriteria hilal penentu awal Syawal sejak 2022 lalu.

Melalui surat bersama ad referendum pada 2021 terkait penggunaan kriteria baru MABIMS di Indonesia mulai 2022, disebutkan bahwa hilal dapat dipastikan jika ketinggian sudah mencapai 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Adapun kriteria tersebut, merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Dengan ketentuan MABIMS terbaru itu, maka kriteria hilal yang dimaksudkan BMKG pada poin nomor 1 dan 2 tidak sesuai. Sehingga dengan begitu, kemungkinan 1 Syawal 1444 H atau hari raya Idul Fitri akan jatuh pada 22 April 2023.

Hal ini pun sempat disinggung oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, KH Ahmad Jaidi, yang menyebut bahwa penetapan akhir Ramadan antara pemerintah dan Muhammadiyah mungkin akan berbeda, meski awal Ramadan bersamaan.

Muhammadiyah sendiri sudah menetapkan 1 Syawal 1444 H akan tiba pada 21 April 2023.

“Yang kemungkinan terjadi perbedaan adalah nanti di 1 Syawalnya,” kata Jaidi dalam keterangannya pada 22 Maret 2023 lalu. (AKM/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *