Mengenal Papiledema, Penyakit yang Diderita Mantan Kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga
Mantan kiper Timnas Indonesia, Kurnia Meiga, belakangan menjadi sorotan publik lantaran kedapatan menjual medali miliknya, lantaran tak punya biaya untuk pengobatan dirinya yang menderita Papiledema.
Namun kini, Kurnia Meiga akhirnya mendapat perawatan dari tim dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) atas bantuan dari ketua umum PSSI, Erick Thohir.
Lalu, apa itu Papiledema?
Melansir alodokter, Papiledema adalah penyakit yang terjadi dengan pembengkakan saraf optic mata karena ada tekanan pada otak.
Penderita Papiledema berpotensi mengalami gangguan pada mata dan fungsi penglihatan. Lebih parahnya, Papiledema bisa menyebabkan komplikasi seperti pendarahan otak dan stroke.
Penyebab Papiledema
Umumnya, Papiledema disebabkan oleh adanya peningkatan tekanan di dalam kepala, yang kemungkinan disebabkan oleh faktor berikut:
Penumpukan cairan serebrospinal di otak (hidrosefalus)
Penumpukan nanah di otak (abses otak)
Pembengkakan otak
Paradangan pada selaput pelindung otak (meningitis)
Peradangan otak (ensefalitis)
Cedera kepala berat
Perdarahan di otak
Tekanan darah tinggi
Tumor otak
Gejala Papiledema
Papiledema yang menyerang saraf mata akan memunculkan gejala yang beragam dan terbilang umum, tak hanya di sekitar mata saja. Berikut ini gejala-geajala Papiledema:
Nyeri di salah satu atau kedua mata
Sakit kepala
Mual dan muntah
Lebih sensitif terhadap cahaya (silau)
Gangguan penglihatan menjadi lebih berat saat batuk atau mengejan
Sangat mengantuk atau sangat lelah
Muncul dengung atau suara bising di telinga tanpa sumber suara yang jelas
Penanganan Papiledema
Penyakit Papiledema akan ditangani sesuai dengan gejala yang dialami oleh penderita. Umumnya, dokter akan terlebih dahulu melakukan pemeriksaan fisik dan mata (oftalmoskopi), serta pemeriksaan penunjang lainnya, seperti CT-scan atau MRI kepala dan analisa cairan otak, juga mungkin diperlukan.
Apabila tak diketahui pasti penyebab atau gejala yang dialami, biasanya dokter akan menyarankan untuk dilakukan penyedotan sebagian cairan otak melalui tindakan pungsi lumbal dan memberikan obat-obatan untuk mengurangi pembengkakan pada saraf optik mata.
Sementara jika penyebab Papiledema adalah karena adanya tumor otak, maka dokter akan melakukan operasi pengangkatan tumor atau kemoterapi. (AKM/L44)
Pingback: Kurnia Meiga Mantan Kiper Timnas yang Kini Jualan Emping -