Lensa Terkini

Mengenal Cyanotype, Salah Satu Proses Fotografi Tertua di Dunia

Cyanotype disebut juga dengan istilah blue print karena hasil cetaknya yang berciri khas berwarna biru-cyan. Cyanotype merupakan salah satu proses fotografi yang tertua. Proses ini ditemukan oleh Sir John Hershel pada tahun 1842. Hershel sendiri merupakan seorang ahli astronomi dan ilmuan fisika.

Uniknya, Cyanotype ini tidak hanya dicetak pada media kertas, namun juga dapat dicetak pada kain, kayu, batu dan media lain. Istilah blue print yang merupakan hasil pencampuran dua larutan kimia logam, yaitu Potassium Ferricyanida dan Ferric Amonium Citrate dan Aquades. Bahan-bahan tersebut kemudian dicampur dengan takaran:

-Larutan A (20% solution): 25 grams Ferric Ammonium Citrate dan 125ml Distilled Water

-Larutan B (14% solution) : 17 grams Potassium Ferricyanide dan 125ml Distilled Water

Keduanya, sebaiknya didiamkan selama 24 jam sebelum dicampur menjadi satu, kemudian solution A dan solution B dicampur pada gelas, maka jadilah larutan emulsi. Pengukuran dan pencampuran tersebut harus dilakukan pada ruangan dalam kondisi cahaya tugsten atau merah. Larutan emulsi tersebut, kemudian dioleskan pada kertas atau media lain yang sebelumnya telah direndam dalam larutan garam 2% (proses penggaraman).

Pengolesan dilakukan dengan memakai kuas yang halus/spon. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengolesan, ialah genangan emulsi yang mungkin terbentuk akibat kelebihan jumlah emulsi. Terbentuknya genangan emulsi akan mengakibatkan rontoknya hasil cetakan. Kemudian kertas dikeringkan dengan batuan kipas angin, kotak pengering yang diberi pemanas maupun dengan bantuan hair dryer. Pemilihan alat pengering/pemanas dapat menghemat waktu dan tidak memengaruhi hasil cetakan.

Di atas emulsinya, ditempel film yang akan dicetak. Film bisa berupa film hitam-putih, film ortho/lith film/image setter dan transparancy printer/photocopy. Kemudian ditindih dengan kaca dan dijepit dengan diberi alas triplek di bawah kertas supaya posisinya tidak tergeser-geser ketika proses exposing atau penyinaran. Proses exposing menggunakan cahaya matahari atau lampu UV selama 10-20 menit.

Proses developing atau washing akan melepas emulsi yang terkena cahaya sesuai dengan jumlah cahaya yang mengenainya sehingga terbentuklah imaji fotografi sesuai filmnya. Pembilasan dilakukan selama 2-5 menit atau sampai noda kuning pada imaji terlepas sepenuhnya. Hasil cetakan cyanotype memperlihatkan dominasi tone biru tua. Karakter kontras yang terbentuk tetap memperlihatkan detil gambar dengan baik.

Cyanotype bukanlah teknik yang mudah, namun prosesnya yang butuh ketelatenan dan kreatifitas membuat karya foto menjadi lebih artistik. Fotografi adalah sebuah seni observasi. Seni dalam mencari sesuatu yang menarik dari sebuah tempat yang biasa saja. (KS/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *