Lensa Manca

Fakta Alopecia, Penyakit yang Diderita Istri Will Smith

Will Smith menjadi perbincangan warganet global, setelah ia menampar Chris Rock di atas panggung Perhelatan Academy Award yang ke-94, pada Minggu (28/3) lalu.

Hal itu terjadi, ketika Chris sedang menjadi host di acara tersebut. Dalam kesempatannya, Chris menjadikan istri dari Will smith, yaitu Jada Pinkett, sebagai sasarannya candaannya. Chris berkelakar dengan menyamakan Jada dengan tokoh Demi Moore yang tampil botak dalam film G.I Jane (1997).

Kebotakan yang dialami oleh Jada sendiri, merupakan sebuah penyakit yang dikenal dengan nama Alopecia. Penyakit tersebut telah diderita Jada Pinkett sejak 2018, hingga pada 2021, Jada baru berani terbuka pada publik atas penyakit yang dideritanya melalui media sosial.

Dilansir dari hello sehat, Alopecia atau dikenal dengan kebotakan, termasuk penyakit kulit kepala ketika jumlah rambut yang rontok lebih banyak dari rambut yang tumbuh. Penyakit ini menyerang imun tubuh manusia atau autoimun yang merusak dan menyerang folikel rambut hingga menyebabkan kerontokan rambut bahkan sampai kebotakan.

Hingga saat ini belum diketahui pasti apa penyebab dari penyakit ini, beberapa peneliti berpendapat bahwa penyakit ini mengarah pada faktor virus, hormon, hingga tingkat stres yang berlebihan.

Untuk gejala dari penyakit ini sendiri, terdiri dari berbagai hal seperti garis rambut yang mundu dan menipis, kebotakan tidak merata, rambut rontok tiba-tiba, kulit kepala terkadang terasa terbakar atau gatal, kulit kepala berwarna kemerahan dan rambut yang rontok tidak hanya terjadi di kulit kepala, tapi juga anggota tubuh lainnya.

Alopecia sendiri terbagi menjadi tiga jenis yang dikategorikan berdasarkan daerah terjadinya kebotakan. Pertama ada alopecia totalis, yaitu kebotakan terjadi di satu area secara menyeluruh.

Kedua, alopecia universalis yang menyebabkan kerontokan dan kebotakan terjadi pada semua area tubuh yang berambut. Terakhir, Alopecia areata yakni kebotakan yang terjadi hanya di area tertentu saja.

Dalam beberapa kasus, rambut yang rontok dapat tumbuh kembali. Namun, ada juga yang tidak dapat tumbuh kembali.

Jika menemui gejala penyakit ini, ada baiknya segera menghubungi dokter agar diberi penanganan yang tepat. (AB/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *