Lensa Terkini

Matcha Bisa Jadi Alternatif Pengganti Kopi? Simak Manfaat dan Khasiatnya!

Belakangan ini, matcha menjadi tren di kalangan publik. Matcha biasa digunakan sebagai minuman, toping tambahan, atau dessert. Matcha merupakan jenis teh hijau yang berasal dari tanaman Camellia Sinensis.

Saat akan menikmati matcha biasanya akan dijadikan bubuk terlebih dahulu kemudian dicampur dengan larutan air panas. Sama seperti penyajian teh pada umumnya.

Matcha mengandung nutrisi dan antioksidan lebih banyak jika dibandingkan dengan teh hijau. Antioksidan yang terkandung dalam matcha bisa disebut dengan polifenol, yang memiliki efek antiinflamasi dan dapat melindungi tubuh dari masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung atau darah tinggi.

Dikutip dari beberapa sumber, matcha mengandung hingga 137 kali jumlah EGCG (katekin) dalam teh hijau tradisional China. Hal tersebut dikaitkan dengan fungsi meningkatkan metabolisme dan untuk memperlambat bahkan menghentikan pertumbuhan sel kanker.

Matcha juga mempunyai kelebihan lain yaitu dapat membantu meningkatkan energi. Karenanya akan cocok dijadikan minuman alternatif pengganti kopi.

Kandungan zat alami yang disebut l-theanine dalam matcha membuat pelepasan kafein pada minuman matcha terjadi pelan dan lama bukannya seketika. Ini memberikan efek rileks dan mengurangi stres.

Tapi akan berbeda halnya, jika matcha dicampur dengan makanan lain seperti coklat, kue, dan sebagainya.

Informasi yang menyebutkan bahwa matcha dapat digunakan sebagai pendetoks tubuh merupakan informasi yang salah. Tidak ada makanan yang bisa mendetoksifikasi tubuh karena organ tubuh kita sendiri yang akan mendetoksifikasi sepanjang hari.

Meski konsumsi matcha mampu membantu menjaga berat badan tapi perlu digarisbawahi bahwa konsumsi matcha tidak semerta-merta bisa menurunkan berat badan. Apalagi jika tidak diimbangi dengan gaya hidup sehat, seperti olahraga atau makan-makanan yang bernutrisi.

Selain khasiat dan manfaat di atas, ada juga yang perlu diwaspadai jika mengkonsumsi matcha secara berlebihan. Konsumsi yang berlebihan bisa menimbulkan efek samping seperti insomnia, sakit kepala, diare, dan sebagainya. Terlebih untuk ibu yang mengandung disarankan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. (NCA/L44)

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *