Makna di Balik Legomoro, Kuliner Khas Kotagede yang Bikin Ketagihan

Kawasan wisata Yogyakarta, memang menjadi salah satu yang menarik perhatian wisatawan. Tidak bisa dipungkiri, bahwa Yogyakarta menyimpan berjuta keindahan dan keunikan.

Jika berkunjung ke Yogyakarta, sahabat lensa44 wajib mampir ke Kotagede. Di daerah ini, sahabat lensa44 akan menjumpai berbagai macam kuliner, yang tentunya nikmat dan bikin ketagihan. Dari berbagai macam kuliner tersebut, ada satu kuliner yang menarik perhatian. Kuliner tersebut adalah legomoro, yang mempunyai makna di balik kenikmatannya.

Kuliner yang satu ini sering dijumpai pada acara pernikahan, sebagai hantaran dari pihak laki-laki untuk pihak perempuan. Bukan semata sebagai tradisi, namun ada makna di balik pertanyaan, mengapa kuliner ini dijadikan hantaran pernikahan.

Nama legomoro sendiri diambil dari bahasa Jawa, yaitu “Lego” yang berarti lega dan “Moro” yang berarti datang. Dalam bahasa Jawa sendiri, ada kalimat “hatine lego le moro yo lego” artinya yaitu, yang datang membawa keridhoan dan yang didatangi juga mendapat keridhoan. Itulah alasan mengapa Legomoro dijadikan sebagai hantaran pada pernikahan.

Di balik legomoro yang mempunyai makna, kenikmatan dari kuliner ini juga tidak bisa dipungkiri. Kuliner lezat ini terbuat dari ketan yang diisi dengan daging ayam, lalu dibungkus dengan daun pisang.

Rasa legomoro memang hampir sama dengan lemper. Namun, legomoro biasanya lebih tahan lama dibanding lemper. Untuk membedakan legomoro dengan Lemper, bisa dilihat dari cara membungkusnya. Lemper biasanya dibungkus dengan daun pisang dan lidi di sisi kanan dan kirinya. Sedangkan legomoro, menggunakan daun pisang, yang diikat dengan tali bambu.

Karena diikat dengan tali bambu, maka legomoro biasanya dijual per satu ikatnya. Harga satu ikat Legomoro yaitu Rp12.000, yang berisi 4 legomoro. (AI/L44)